HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menko Polhukam Mahfud MD mengaku tidak setuju dengan kritik yang disampaikan Presiden Jokowi mengenai isi debat capres yang lebih menyerang permasalahan personal.

Calon wakil presiden nomor urut 3 itu sudah terang-terangan menyebut tidak setuju dengan penilaian dari atasannya tersebut.

“Ya mungkin kalau penilaian Presiden. Kalau saya sih nggak,” kata Mahfud dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (9/1).

Selain itu, Mahfud turut membantah Presiden Jokowi bahwa tidak ada data yang terbilang rahasia dalam debat capres sehingga semuanya harus dibuka.

“Apa rahasia negara yang harus dibongkar. Ndak ada kan rahasia negara yang dirahasiakan. Kalau rahasia negara itu misalnya intelijen, strategi penyerangan. Kalau bicara soal anggaran, kalau anggarannya segitu, situasi anu-nya begitu, kan itu bukan rahasia. Ndak ada, ndak ada dari yang kemarin yang harus dirahasiakan, pertanyaannya itu,” klaimnya.

Namun, mantan hakim konstitusi itu tidak bisa membantah pernyataan Jokowi yang berharap agar KPU melakukan evaluasi debat yang menjatuhkan pasangan calon lainnya.

“Ya ndak tahu, KPU kan. Ya terserah KPU. Saya manut saja, ada yang ngatur,” imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi (Joko Widodo) menyayangkan momen debat calon presiden yang berlangsung tadi malam tidak menampilkan marwah debat sesungguhnya.

Jokowi bahkan menilai, ada pasangan calon yang hanya kompak dan sibuk untuk menjatuhkan pasangan calon lainnya sehingga tidak fokus pada penyampaian visi yang sebenarnya ditunggu masyarakat.

“Memang saya melihat substansi dari visinya malah tidak keliatan. Yang keliatan justru saling menyerang,” kata Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun menjelaskan, momen debat seharusnya adalah momentum untuk menyerang visi dan misi dan bukan jadi ajang menjatuhkan personal seseorang semata.

“Sebetulnya gak apapa asal kebijakan, asal policy, asal visi gak apa apa. Tapi kalo sudah menyerang personal, pribadi yang tidak ada hubungan dengan konteks debat tadi malam mengenai hubungan internasional, mengenai geopolitik, mengenai pertahanan,” tukasnya.

Jokowi bahkan sampai menyebut, debat yang berlangsung adalah ketika para pasangan calon tersebut mempertontonkan sesuatu yang sangat tidak mendidik masyarakat. Sehingga, Jokowi pun berharap perlu adanya evaluasi debat agar fokus kepada permasalahan yang sudah ditentukan.

“Saya kira kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton. Saya kira akan banyak yang kecewa sehingga debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi. Ada rambu-rambu sehingga hidup,” jelasnya.

“Saling menyerang gapapa tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira gak baik dan gak mengedukasi,” lanjutnya.