HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kabar yang cukup mengejutkan datang dari Organisasi Pangan dan Pertanian atau Food and Agriculture Organization (FAO). Pasalnya, mereka mencatat harga pangan dunia pada tahun 2023 mengalami penurunan cukup besar.

Dalam laporannya, lembaga internasional yang berada di bawah naungan Persatuan Bangsa-bangsa itu mengungkapkan, bahwa pangan global dii tahun lalu tercatat turun sebesar 13,7 persen secara tahunan atau year on year.

FAO menjelaskan, bahwa penurunan harga yang cukup besar terjadi pada biji-bijian dan minyak, seiring dengan kekhawatiran pasokan atas situasi geopolitik yang ada.

FAO mencatat Indeks harga sereal turun sebesar 15,4 persen yoy bila dibandingkan dengan tahun 2022, ketika harga melonjak setelah invasi Rusia ke Ukraina.

“Ini mencerminkan pasokan pasar global yang baik,” terang FAO sepeti dikutip Holopis.com dari laporan resminya, Minggu (7/1).

Meski kekhawatiran terhadap pasokan gandum dan jagung mereda, hal sebaliknya terjadi pada beras karena dampak fenomena cuaca El Nino dan India yang membatasi ekspor. Harga beras melonjak 21 persen tahun lalu.

Indeks harga minyak nabati mencatat penurunan terbesar tahun lalu, yaitu turun 32,7 persen, berkat peningkatan pasokan dan berkurangnya penggunaan produksi biofuel.

Sebaliknya, harga gula melonjak 26,7 persen secara keseluruhan, meskipun turun dari harga tertingginya pada Desember berkat Brazil yang meningkatkan ekspor dan mengurangi penggunaan biofuel.

Kendati indeks FAO secara keseluruhan turun, harga pangan konsumen di banyak negara meningkat, seringkali lebih cepat daripada tingkat inflasi secara keseluruhan.