HOLOPIS.COM, JAKARTA – Gempa beruntun yang terjadi di Jawa Barat khususnya Sumedang menimbulkan berbagai spekulasi terkait isu adanya pergerakan dari Sesar Lembang.
Dalam sebuah unggahan di akun media sosial X, Kepala pusat gempa dan tsunami BMKG Daryono menyampaikan, 7 rentetan gempa Sumedang terjadi sejak 31 Des 2023 hingga 2 Januari 2024 dengan kekuatan masing-masing; M4,1 M3,4 M4,8 M2.9 M2.4 M4.5 dan Mag:2.7.
“Gempa ini sendiri diprediksi masih akan terjadi. Sehingga, jika aktivitas semacam ini menerus maka bisa jadi menjadi tipe ‘Swarm Earthquake'” tulis Daryono dalam unggahannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (4/1).
Dijelaskannya bahwa gempa yang terjadi di Sumedang yang sebelumnya adalah pergerakan dari Sesar Lembang ternyata berkaitan dari pergerakan Sesar Cileunyi-Tanjungsari. Sehingga, masih banyak misteri adanya sesar gempa yang belum diketahui.
Ini sama halnya dengan gempa yang terjadi di Cianjur Jawa Barat pada tanggal 21 November tahun 2022 silam. Gempa dengan kekuatan 5,6 Magnitudo dengan kedalaman 10 KM ini menimbulkan banyak korban dan kerusakan berat pada bangunan. Awal terjadi gempa diduga dari gempa yang terjadi di Cianjur. Dimana ini adalah pergerakan dari Sesar Cimandiri ternyata dari pergerakan Sesar baru yakni Sesar Cugenang.
Artinya ini masih banyak yang menjadi misteri terkait keberadaan Sesar yang ada di Jawa Barat.
Selama ini banyak orang mengetahui 7 Sesar gempa seperti:
1. Sesar Cimandiri
Sesar Cimandiri konon menjadi Sesar tertua dengan jalur berarah timur laut – barat daya dari Teluk Pelabuhan Ratu hingga Subang. Sesar ini pernah memicu gempa di Cianjur pada tahun 1844 dan tahun 1982, serta di Padalarang pada tahun 1910 dan Sukabumi pada tahun 2020.
Pakar Gempa Institut Teknologi Bandung (ITB) Irwan Meilano ini pernah menyampaikan pasca gempa Cianjur bahwa dampak kerusakan dari gempa dari Sesar Cimandiri sangat signifikan.
Bahkan, dari prosiding geoteknologi LIPI berjudul Deformasi Kerak Bumi Segmen-Segmen Sesar Cimandiri yang ditulis Eddy Zulkarnaini Gaffar, Sesar Cimandiri ini masih dibagi beberapa segmen atau ada 7 segmen mulai dari Pelabuhan Ratu sampai Padalarang. Nah berikut ini Segmen-segmen sesar Cimandiri tersebut adalah segmen sesar:
- Cimandiri Pelabuhan Ratu-Citarik
-
Citarik Cadasmalang
-
Ciceureum-Cirampo
-
Cirampo-Pangleseran
-
Pangleseran-Cibeber
-
Beberapa segmen Cibeber sampai Padalarang
-
Segmen Padalarang-Tangkuban Perahu
2. Sesar Baribis
Ini merupakan salah satu sesar yang paling ditakutkan jika Sesar ini menggeliat. Sesar Baribis merupakan patahan utama di utara Jawa Barat, membentang dari Majalengka hingga Purwakarta hingga Banten. Sesar ini memiliki ancaman besar untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Dalam Buku bertajuk General Geology of Indonesia and Adjacent Archipelagoes harta Van Bemmelen setidaknya ada tiga peristiwa gempa akibat Sesar Baribis.
Peristiwa tersebut terjadi pada
1 Tahun 1847 terjadi gempa dengan kekuatan 7.Magnitudo
2.Tahun 1780 dengan kekuatan 7 Magnitudo
3 Tahun 1699 gempa dengan kekuatan 8 Magnitudo.
Bahkan dalam bulletin of Scientific Contribution Universitas Padjadjaran karya Siska Febyani dkk, Sesar Baribis juga pernah menimbulkan gempa magnitudo 5,5 pada tahun 1990, serta gempa magnitudo 5,5 pada tahun 2022, ngeri ya kalau kita membayangkan.
3. Sesar Cipamingkis
Terletak di wilayah timur Sukabumi dan barat Cianjur, memicu gempa kecil pada tahun 2018. Sesar Cipamingkis merupakan patahan lain yang berada di kawasan Sukabumi dan Cianjur, selain sesar Cimandiri.
Lokasi Sesar Cipamingkis berada di wilayah Sukabumi bagian timur dan wilayah barat Cianjur. Hingga saat ini, diketahui aktivitas pergeseran sesar Cipamingkis memicu terjadinya gempa kecil.
4. Sesar Citarik
Sesar Citarik atau sebagian orang mengenal Sesar Garsela ini memiliki pola yang luas dan membelah Jawa Barat dari Selatan hingga ke wilayah Utara, mulai dari Pelabuhan Ratu lalu membelah wilayah Gunung Salak dan Gunung Gede Pangrango lalu wilayah Bogor juga Jonggol hingga Bekasi.
Lalu apakah Sesar Citarik ini masih aktif ?
Jawabannya masih aktif dan jika Sesar ini bergerak dan mengalami pergeseran dapat berpotensi bencana gempa bumi dan ini pernah terjadi pada tahun 2021
5. Sesar Lembang
Sesar Lembang: Sesar aktif sepanjang sekitar 30 kilometer di utara Kota Bandung, bergeser antara 3-5 milimeter setiap tahunnya.
Menurut Puslitbang.bmkg.go.id, Sesar Lembang adalah patahan geser aktif yang membentang sepanjang 22 Km, mulai dari Gunung Manglayang di timur hingga Cisarua di sebelah barat.
Patahan geser aktif ini melintasi wilayah Lembang, Kabupaten Bandung Barat, ini terbagi menjadi dua segmen yakni Segmen Timur dan Barat dengan waktu pembentukan yang berbeda.
Segmen timur dan barat bertemu di wilayah bagian tengah, tepatnya di perbukitan sekitar Gunung Batu-Boscha
Gempa yang masih kerap terjadi pada ujung barat dan timur membuktikan bahwa Sesar yang bergerak ini masih aktif.
6. Sesar Cugenang
Sesar Cugenang adalah Sesar yang baru ditemukan di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, dan diidentifikasi sebagai penyebab gempa di Cianjur pada November 2022.
Ini adalah sesat baru yang ditemukan setelah sebelumnya saat gempa terjadi di Cianjur diduga berasal dari Sesar Cimandiri.
Dampak dari Sesar Cugenang ini sangat besar saat terjadi gempa Cianjur. Dalam bencana gempa tersebut Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat jumlah korban meninggal akibat bencana gempa bumi Cianjur 5,6 Magnitudo menjadi sebanyak 600 orang.
Yang menarik adalah dengan apa yang terjadi di Kabupaten Cianjur dan Sumedang yang memiliki kemiripan gempa diduga masih banyak Sesar Sesar lain yang belum diketahui atau sesar Misterius diluar beberapa sesar gempa yang sudah dijelaskan diatas seperti Sesar Cinandiri, Sesar Baribis, Sesae Lembang dan lain lain.
Inilah pentingnya bagi masyarakat dalam hal Mitigasi bencana dengan mempersiapkan sedini mungkin jika wilayah yang kita tinggal ini ternyata wilayah yang dilintasi Sesar Sesar gempa yang ada dan sesar lainnya yang belum diketahui