HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bintang Liverpool Mohamed Salah ikut melantunkan doa untuk korban perang Gaza, Palestina dalam pesan Natalnya tahun ini.

Seperti yang diketahui, Mohamed Salah merupakan salah satu pemain yang rajin menyampaikan pesan Natal di setiap tahunnya. Bintang Liverpool itu biasanya turut melibatkan keluarganya ketika berfoto dengan pohon Natal hias yang ada di rumahnya.

Kali ini berbeda, Mohamed Salah mengunggah ucapan Natalnya dengan hanya pohon Natal saja dengan warna hitam dan putih, yang berarti bisa disebut sebagai simbol duka cita terhadap korban perang Gaza di Palestina, yang hingga kini korban jiwa masih berjatuhan.

“Natal adalah saat ketika keluarga berkumpul dan merayakan. Dengan adanya perang brutal yang terjadi di Timur Tengah, khususnya kematian dan kehancuran di Gaza, tahun ini kita merayakan Natal dengan sangat berat hati,” ungkap Salah, seperti dikutip Holopis.com dari Twitter/X @MoSalah.

“Dan kita ikut merasakan kepedihan keluarga-keluarga yang berduka atas kehilangan orang-orang yang mereka cintai. Tolong jangan lupakan mereka dan jangan biasakan penderitaan mereka. Selamat Natal,” imbuh Salah.

Pesan Natal yang digaungkan Mohamed Salah itu pun mampu menarik banyak komentar.

“Ini adalah pesan yang kuat dan pengingat untuk selalu mengingat warga sipil yang tidak bersalah. Sangat mencintai Mo (Salah),” tulis komentar @Mobyhaque1.

“Mo Salah melakukannya dengan baik dengan memposting pohon Natal 2023 miliknya menggunakan filter ‘hitam putih’, itu patut diapresiasi. Dunia benar-benar sedang berduka. Hal ini tidak hanya menunjukkan tingkat kedewasaan dirinya, namun juga mendorong kerukunan umat beragama. Kemanusiaan harus selalu didahulukan sebelum agama, dan pola pikir ini adalah kunci untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Semoga semua orang yang sedang melalui masa sulit mendapatkan kedamaian ilahi,” tulis komentar @DanielRegha.

Sebagai informasi tambahan, hingga kini konflik Palestina dan Israel masih berlangsung. Bahkan kondisinya semakin mengkhawatirkan.

Dalam laporan yang beredar di muka publik baru-baru ini, tercatat sebanyak 20 ribu orang dilaporkan meninggal dunia, dengan 8000 diantaranya merupakan anak-anak dan 6000 lebih lainnya perempuan.