HOLOPIS.COM, JAKARTA – Jubir Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Eva Kusuma Sundari mengkritik keras pernyataan Mahfud MD mengenai pera perempuan di kasus korupsi.

Eva pun mencurigai bahwa sosok Mahfud MD yang menjadi calon wakil presiden nomor urut 3 itu mencerminkan sosok yang membenci kaum perempuan.

“Pendapat Pak Mahfud bias gender dan seksis cerminan misoginis (pembenci perempuan). Ini menyedihkan karena beliau bicara berdasar prasangka buruk,” kata Eva dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (19/12).

“Seperti ungkapan bahwa perkosaan adalah karena dipicu kegenitan perempuan, atau perempuan sumber maksiat,” imbuhnya.

Mantan kader PDIP itu bahkan menilai, pernyataan Mahfud menggambarkan sikap di zaman dahulu yang mengesampingkan kesetaraan gender.

“Pernyataan khas masyarakat patriarkal yang percaya superioritas laki-laki dan mengkelasduakan perempuan,” tegasnya.

Eva kemudian menegaskan, tindakan korupsi sejatinya adalah tanggung jawab dari personal dan bukan menjadi tanggung jawab dari pihak lainnya, seperti kaum perempuan.

“Perempuan bukan pelaku dan bahkan korban laki-laki yang korup tetapi kemudian disalahkan. Laki-laki yang korup itu ya karena salahnya laki-laki sendiri: lemah iman, pengecut lagi, padahal korupsi kebanyakan motifnya keserakahan, misalnya atas harta, takhta, wanita,” terangnya.

Eva melanjutkan, tuduhan Mahfud pada istri merupakan tuduhan lucu, karena laki-laki juga minta posisi kepemimpinan dalam keluarga. Korupsi cermin kegagalan kepemimpinan diri laki-laki.

“Ketika gagal kok tidak tanggung jawab dan malah cari kambing hitam? Yang punya kesempatan dan desire to corrupt itu ya laki-laki, bukan perempuan,” ucapnya.

Eva kemudian berharap agar Mahfud tidak lagi berbicara yang tidak sesuai dengan fakta dan data dan setop menyebar kebencian.

“Pak MMD harusnya bicara berdasar fakta kasus-kasus korupsi bukan prasangka buruk terhadap perempuan? Apa ada riset yang menyatakan bahwa pelaku didorong oleh rongrongan perempuan, terutama para istri mereka? Setop menyebar kebencian terhadap perempuan dan istri, Pak!” tutupnya.