Jumat, 20 September 2024
Jumat, 20 September 2024

PKS Sebut Tidak Pernah Serius Tawarkan Cawapres ke Mahfud MD

HOLOPIS.COM, JAKARTA – PKS membantah bahwa mereka telah menawarkan kursi cawapres untuk mendampingi Anies Baswedan di Pemilu 2024 mendatang.

Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid bahkan menyebut, pembicaraan partai pada saat itu dengan Mahfud MD hanya pembicaraan non formal dan tidak serius.

“Saat itu tidak ada tawaran resmi dari PKS ke Pak Mahfud Md. Situasinya saat itu sedang dalam obrolan pertemanan dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu ketika silaturahim,” kata Kholid pada Senin (18/12) seperti dikutip Holopis.com.

Bahkan, Kholid mengklaim bahwa pembicaraan itu timbul hanya melalui celetukan seorang kader tanpa adanya keseriusan apapun.

“Kemudian ada salah satu anggota tim rombongan dari DPP PKS yang nyeletuk di tengah-tengah obrolan yang spontan saja disampaikan apa Pak Mahfud ada keinginan jadi cawapres Pak Anies. Dan karena itu celetukan spontan, ya tentu nuansa diskusinya tidak resmi dan tidak terlalu serius sebagai sebuah tawaran politik,” tukasnya.

Kholid kemudian menjelaskan, misi pertemuan mereka pada saat itu hanya sebatas silahturahmi membahas situasi politik terkini.

“Misi utama silaturahim ke Pak Mahfud itu bukan dalam rangka menawari beliau Cawapres, tapi lebih kepada menyampaikan keprihatinan situasi penegakan hukum dan demokrasi di Indonesia,” ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, Mahfud MD kembali mengungkit cerita bahwa dirinya telah diminta untuk menjadi pendamping Anies Baswedan sebagai calon wakil presiden.

Dalam sesi tanya jawab dalam kuliah umum di Universitas Bung Hatta, Kota Padang, Sumatra Barat, Mahfud MD mengungkapkan ada utusan dari PKS untuk menawari dirinya jabatan tersebut.

“Betul, saya pernah ditawari untuk menjadi cawapresnya Pak Anies. Tetapi bukan oleh koalisi, oleh PKS. Pada waktu itu PKS menggagasi beberapa orang, lalu datang ke rumah saya, ‘Bapak mau nggak kalau kami calonkan sebagai cawapresnya Pak Anies karena kami koalisi?” kata Mahfud MD.

Menko Polhukam RI itu pun langsung menolak mentah-mentah tawaran tersebut karena dirinya sudah mendapatkan informasi bahwa Partai Demokrat akan keluar dari koalisi.

“Saya bilang waktu itu tidak. Kenapa? Karena koalisi Anda saat itu, ketika itu, koalisi Anda itu mau pecah. Itu Partai Demokrat yang dipimpin oleh AHY bilang, kalau tidak mencalonkan AHY, Demokrat akan keluar dari koalisi,” bebernya.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Tawuran di Bekasi Tewaskan Seorang Remaja

HOLOPIS.COM, BEKASI - Seorang remaja berinisial  WS tewas terkena...

KPK Dalami Penempatan Dana Taspen ke Sejumlah Sekuritas

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap penempatan...

Rugi Puluhan Juta Rupiah, Pengusaha Karawang Lapor Proyek Fiktif ke Polres

Ferry Dharmawan, seorang pengusaha asal Karawang, melaporkan dugaan penipuan dan penggelapan yang dilakukan oleh pria berinisial EA ke Polres Karawang. Dugaan tersebut terkait proyek fiktif yang menyebabkan kerugian materiil bagi Ferry, setelah ia menyerahkan uang puluhan juta rupiah.
Prabowo Gibran 2024 - 2029
[adrotate banner="1"]

Berita Terbaru