HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bawaslu RI (Badan Pengawas Pemilihan Umum) akan melakukan pendalaman, terkait dengan adanya informasi transaksi janggal terkait pemilu yang jumlahnya mencapai triliunan rupiah.
“Itu surat dari PPATK sudah disampaikan ke Bawaslu. Saat ini Bawaslu sedang mendalami informasi itu,” kata anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty kepada wartawan, Sabtu (16/12) seperti dikutip Holopis.com.
Menurut Lolly, pendalaman yang dilakukan harus hati-hati sebab ada hal yang mungkin sensitif. Hasil pendalaman yang dilakukan Bawaslu, rencananya akan diumumkan pekan depan.
“Karena itu kami akan menyampaikannya pekan depan kepada teman-teman hasil pendalamannya Bawaslu. Jadi sabar ya karena ini informasi yang sangat sensitif dan Bawaslu pun harus berhati-hati dalam melakukan proses pendalaman ini,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melaporkan adanya peningkatan drastis transaksi janggal di masa kampanye Pemilu 2024.
Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana mengungkapkan, peningkatan yang mengalami hingga 100 persen itu saat ini jumlahnya sudah mencapai triliunan Rupiah.
“Kita melihat memang transaksi terkait dengan Pemilu ini masif sekali laporannya kepada PPATK. Kenaikan lebih dari 100% di transaksi keuangan tunai, di transaksi keuangan mencurigakan, segala macam,” kata Ivan dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (14/12).
Bahkan menurut Ivan, transaksi tersebut melibatkan berbagai nama bahkan serta partai politik yang ada di Pemilu 2024.
Agus pun memastikan bahwa itu sudah masuk ke ranah politik yang karena sudah disesuaikan dengan daftar nama yang terlibat dalam Pemilu.
Yang cukup menakjubkan kemudian adalah ketika rekening khusus dana kampanye (RKDK) justru tidak mengalami penambahan maupun pengurangan di masa kampanye ini.
Dengan indikasi tersebut, Ivan mencurigai memang adanya sumber dana ilegal yang didapatkan para peserta pemilu itu untuk membiayai kampanye mereka.