HOLOPIS.COM, MEDAN – Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa menyampaikan bahwa pihaknya telah menemukan 5 mayat tanpa identitas di kampus Universitas Prima Indonesia (UNPRI) di Jalan Sampul, Kecamata medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara.
“Ada 5 mayat kami temukan di lantai 15,” kata Kompol Teuku Fathir dalam keterangannya, Rabu (13/12) seperti dikutip Holopis.com.
Kelima mayat yang berhasil ditemukan tersebut terdiri dari 4 laki-laki dan 1 perempuan. “Ada 4 mayat pria dan 1 mayat wanita,” lanjutnya.
Saat ini kata Teuku Fathir, bahwa ada 6 (enam) orang yang merupakan pihak kampus tengah diperiksa untuk dimintai keterangannya.
“Masih minta kejelasan dari pihak kampus, asal jenazah ini dari mana, siapa identitasnya, kenapa bisa ada di dalam kampus,” ujarnya.
Selain itu, pihak Kepolisian juga tengah memeriksa semua rekaman CCTV, khususnya yang mengarah ke akses lantai 15 di mana lokasi penemuan 5 jenazah itu.
Sebelumnya, heboh video di media sosial tentang penemuan jenazah di dalam bak air di salah satu lantai di kampus UNPRI Medan. Tampak sejumlah jenazah sudah membusuk di dalam. Kemudian Kepolisian pun mencari kebenaran dari video tersebut dan datang langsung ke UNPRI untuk melakukan pemeriksaan.
Namun saat tim kepolisian datang, UNPRI kabarnya sempat mencoba menghalang-halangi. Namun hal ini dibantah oleh penasihan hukum UNPRI Medan, Herman BRahmana. Ia mengatakan bahwa pihaknya tidak menghalang-halangi tugas kepolisian.
“Polisi memang mau menggeledah, cuma tadi saya sudah katakan, nahwa kami keberatan, karena harus ada izin dari Ketua PN Medan,” kata Herman.
Pun soal kabar adanya mayat di kampusnya itu, Herman sempat menyatakan bahwa agenda pemeriksaan kepolisian di UNPRI bukan sesuatu yang bersifat urgent, sehingga memerlkan surat resmi dari Ketua Pengadilan Negeri Medan jika ingin melanjutkan pemeriksaannya.
“Kalau urgent memang tidak pelu izin itu, tapi menurut kami, in tidak urgent,” tukasnya.
Sementara itu, Kompol Teuku Fathir sempat kecewa dengan reaksi pihak kampus yang mencoba menghalang-halangi tugas kepolisian untuk melakukan penyelidikan atas adanya video viral penemuan jenazah di bak air gedung UNPRI tersebut.
“Yang bersangkutan tak kooperatif, karena menolak saat kita hendak melakukan penggeledahan dan cek TKP,” kata Fathir.
Pun demikian, ia menyatakan bahwa siapa pun yang melakukan penghalangan tugas kepolisian, dipastikana semua akan ditindak sesuai prosedur hukum yang berlaku.
Dalam video viral, lokasi penemuan mayat ada di dalam bak air berwarna biru laut di lantai 9 gedung. Namun saat ini polisi berhasil melakukan pemeriksaan, di lokasi tersebut tampak sudah dibersihkan, bak air sudah tidak ada di lokasi tersebut.
Namun, dalam penggeledahan ditemukan bahwa kelima jenazah itu ada di dalam sebuah ruangan di lantai 15 gedung UPRI.
“Seluruhnya ditemukan di salah satu ruangan di lantai 15. Sedang kami dalami,” paparnya.