HOLOPIS.COM, JAKARTA – PSIS Semarang secara resmi mengajukan banding, terkait sanksi larangan laga kandang tanpa supporter yang dijatuhi Komdis PSSI baru-baru ini.

Sebelumnya diketahui, bahwa sanksi tersebut bermula dari kericuhan yang terjadi saat laga PSIS Semarang vs PSS Sleman, pada 3 Desember 2023 lalu, diman kala itu laga berkesudahan 1-0 untuk kemenangan Laskar Mahesa Jenar.

Menjelang laga, kemudian pecah kericuhan dari supporter, bahkan turun ke lapangan hingga terjadi aksi saling lempar diantaranya.

Melihat insiden kericuhan itu, Komisi Disiplin PSSI kemudian menjatuhi sanksi kepada PSIS Semarang, dengan hukuman larangan laga kandang tanpa penonton hingga akhir Liga 1 musim ini.

Kini, terbaru disebut bahwa pihak PSIS Semarang lantas mengajukan banding terkait sanksi tersebut.

“Semua prosedur telah kami lakukan setelah kami menerima hukuman dari Komdis PSSI terkait larangan menggelar pertandingan dengan penonton hingga akhir musim,” ungkap CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, sebagaimana informasi yang dikutip Holopis.com.

“Setelah kami mengirim surat banding pekan lalu, akhirnya berkas untuk memohon banding lengkap beserta memori banding PSIS. Selasa pagi ini secara resmi kami kirim ke Komite Banding. Banding ini memohon keringanan hukuman untuk PSIS Semarang,” sambungnya.

Lebih lanjut, Yoyok juga minta doa kepada supporter PSIS Semarang supaya pengajuan banding ini bisa dikabulkan.

“Saya beserta tim legal PSIS terus kawan dari awal di Jakarta, mohon doanya teman-teman semoga perjuangan kita diberi kemudahan dan keberhasilan,” tambahnya.

Sebagai informasi tambahan, selain hukuman larangan laga kandang tanpa penonton hingga akhir musim Liga 1. PSIS Semarang juga turut mendapatkan denda sebesar Rp25 juta.

Sanksi dari Komdis PSSI tersebut tentu cukup merugikan PSIS Semarang, sebab Laskar Mahesa Jenar kini tengah bertengger di posisi empat klasemen sementara Liga 1, sehingga dukungan penonton sangat dibutuhkan saat ini.