HOLOPIS.COM, JAKARTA – Prabowo Subianto mengakui bahwa dirinya melakukan banyak perubahan dalam sistem berpolitiknya dibandingkan yang terdahulu.
Dalam kegiatan bersama relawan di Sentul, Jawa Barat, Prabowo Subianto menegaskan bahwa meskipun ada perbedaan dirinya tetap memiliki cita-cita yang sama.
“Jadi sudah tidak seperti dulu, tapi cita-citanya masih sama seperti yang dulu, berbakti kepada negara dan bangsa,” kata Prabowo dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (10/12).
Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan RI itu pun mengatakan bahwa Solo, kota asal Gibran, merupakan kota bersejarah terkait politik dan kekuasaan.
“Memang ini ilmu ya, di negara ini politik itu ada ilmunya, dan ilmu ini kadang-kadang sejarah. Bagaimanapun Solo itu pusat negara dari dulu, pusat kekuasaan,” ujarnya.
Prabowo pun mengaku banyak belajar dari Solo untuk gaya berpolitiknya saat ini dan digabungkan dengan kemampuan militer dari wilayah lain.
“Jadi orang Solo itu pandai berpolitik. Banyumas itu gudangnya tentara, pandai jadi tentara. Jadi terpaksa saya belajar dari orang Solo saudara-saudara, tapi sekarang sudah lumayan lah,” bebernya.
Oleh karena itu, Prabowo Subianto yang pernah menjabat sebagai Danjen Kopassus itu pun meminta Gibran tidak usah khawatir dan bimbang dengan segala hinaan dan fitnah yang harus dihadapinya belakangan ini.
“Mas Gibran, jangan ragu-ragu, Mas Gibran. Kau harus bangga dengan orang tuamu, saya aja bangga kok,” imbuhnya.