HOLOPIS.COM, JAKARTA – Berbagai badan amal di dunia telah sering menyuarakan peringatan dari kehororan dan situasi apokaliptik yang ada di Gaza selama dibombardir oleh Israel.
Melihat serangan Israel yang sepertinya tak juga menurun, para badan amal ini khawatir akan ada kelaparan, dan juga wabah penyakit yang menghantui wilayah Gaza dan sekitarnya.
“Situasi di Gaza bukan hanya sebuah bencana, tetapi juga apokaliptik, dengan potensi konsekuensi yang tidak dapat diubah terhadap rakyat Palestina,” demikian disampaikan anggota dari Oxam (badan amal di Inggris), dikutip Holopis.com, Sabtu (9/12).
Badan amal itu juga mengatakan zona-zona aman Israel di Gaza hanyalah bohong belaka, alias fatamorgana.
Sementara itu, badan amal lainnya, seperti badan kemanusiaan dari PBB OCHA, mengatakan bahwa hanya 14 dari 36 rumah sakit di Jalur Gaza yang berfungsi sesuai dengan kapasitasnya.
Selain itu, hanya sedikit bantuan yang menjangkau mereka yang benar-benar membutuhkan.
“Mereka yang selamat dari pemboman tersebut kini menghadapi risiko kematian akibat kelaparan dan penyakit,” demikian disampaikan Alexandra Saieh, anggota dari Save The Children.
Tim itu pun menceritakan momen horror saat belatung ditemukan dan dibersihkan dari bekas luka anak-anak yang menjalani amputasi tanpa obat bius. Ratusan orang menggunakan toilet yang sama, dan berpencar di jalanan mencari makanan.
Hal-hal tersebut membuat kekhawatiran penyakit dan infeksi lainnya semakin meningkat.
Janji Israel untuk Habiskan Hamas
Meskipun banyak tekanan dari dunia internasional agar Israel menghentikan serangan mereka terhadap Palestina, tampaknya Israel belum memiliki keinginan untuk menghentikan aksi mereka.
Sebelumnya, Perdana Menteri (PM), Benjamin Netanyahu mengatakan ia bersumpah tidak akan berhenti hingga menghabiskan semua anggota Hamas.
Aksi itu merupakan balasan setelah Hamas menyerang Israel pada 7 oktober lalu. Saat itu, serangan Hamas membunuh 1.200 warga Israel dan menyulik 240 lainnya. Saat ini, Hamas sudah mengembalikan sebagian sandera dan menyisakan 138 orang.
Sementara itu, serangan balasan dari Israel sudah menewaskan belasan ribu masyarakat Palestina.