HOLOPIS.COM, CIREBON – Ganjar Pranowo menjanjikan bahwa narapidana korupsi tidak boleh lagi merasakan kemewahan saat menjalani hukuman penjara.

Bahkan, saat kampanye berbalut kuliah kebangsaan di Convention Hall Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) pada Jumat (8/12) Ganjar mengklaim bakal menyeret para koruptor ke pulau Nusa Kambangan.

“Tempatnya terpencil jauh dari mana-mana, masih banyak semak belukar. Setuju nggak kalau koruptor dimasukkan sana?” ucap Ganjar seperti dikutip Holopis.com, Sabtu (9/12).

Pria yang pernah disebut menerima duit korupsi e-KTP itu bahkan menjanjikan bakal menaikan anggaran untuk penanganan korupsi demi menyeret para koruptor ke Nusa Kambangan.

“Ingat, kita harus menyeret para pelaku tindak korupsi ke Nusakambangan. Saya bersama Prof Mahfud membawa gagasan untuk menggandakan anggaran, sikat KKN, dan poles birokrasi,” umbarnya.

Ia mengatakan, rakyat sudah sangat marah terhadap perilaku pejabat yang korup. Oleh karena itu, pemberantasan korupsi harus dilakukan dengan memperkuat posisi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan instusi penegak hukum lainnya.

Selain itu, penanganan tindak pidana korupsi dilakukan melalui pengesahan UU Perampasan Aset koruptor dan penerapan kurikulum anti-KKN sejak di bangku sekolah sehingga perang melawan KKN bisa dilakukan seluruh elemen masyarakat sejak dini.

“Independensi KPK harus dipertahankan dan dijaga.

Menurut data yang diperoleh, negara mengalami kerugian akibat korupsi mencapai Rp 42 triliun. Padahal uang itu dapat digunakan untuk peningkatan layanan kesehatan dan pendidikan.

“Padahal dengan uang Rp 42 triliun kalau untuk bangun puskesmas senilai Rp 5 miliar bisa jadi 8400 puskesmas,” terangnya.