Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa, ia akan kembali mencalonkan diri sebagai Presiden Rusia pada tahun 2024 mendatang. Keputusan ini pun membuka kemungkinan untuk Vladimir Putin memperpanjang kekuasaannya hingga 1 dekade ke depan.

Pengumuman bahwa Vladimir Putin untuk kembali maju sebagai calon presiden disampaikan dalam sebuah acara di Kremlin, yang dihadiri personel militer, termasuk beberapa orang yang juga ikut serta dalam serangan Ukraina.

“Saya tidak akan menyembunyikannya, saya memiliki pemikiran yang berbeda pada waktu yang berbeda, namun ini adalah saatnya Keputusan harus diambil,” kata Putin dalam acara itu, dikutip Holopis.com, Sabtu (9/12).

Secara yakin dan pasti, Putin pun mengatakan bahwa ia akan mencalonkan diri sebagai Presiden dari Federasi Rusia.

“Saya akan mencalonkan diri sebagai Presiden Federasi Rusia,” kata Putin.

Dalam pencalonannya ini, Putin diprediksi tidak akan mengalami kesulitan yang terlalu mendalam untuk kembali menjadi pemimpin di negara itu.

Apalagi sudah ada reformasi konstitusi yang kontroversial pada tahun 2020 lalu. Setelah reformasi itu, Putin masih bisa menjadi presiden, setidaknya hingga tahun 2036.

Pemilu Rusia Diselenggarakan pada 2024

Vladimir Putin dikabarkan akan memperketat aturan media dalam meliput pemilu 2024 di Rusia, pada bulan November. Nantinya, Putin akan melarang beberapa media independent untuk mengakses tempat pemungutan suara.

Pemilu Presiden Rusia tersebut akan diadakan selama tiga hari, mulai tanggal 15 hingga 17 Maret. Namun, beberapa pengkritik Kremlin menilai transparansi akan sangat sulit dijamin dalam pemilihan presiden tersebut.

Konflik dengan Ukraina

Sejak melancarkan serangan ke Ukraina, Kremlin telah melakukan tindakan yang keras terhadap mereka yang tak setuju dan tidak sependapat.

Ribuan masyarakat di sana ditahan, dipenjara melakukan aksi protes, bahkan melarikan diri agar tidak dipaksa berperang. Sejak menyerang Ukraina, Putin pun sedang banyak tidak disukai pemimpin negara lainnya khususnya di negara Barat karena peperangan terhadap Ukraina.

Para analis juga menilai, Putin seolah sedang merasa percaya diri dan yakin atas posisinya yang dinilai bangkit. Hal itu karena dukungan Barat terhadap Ukraina yang dianggap melemah, dan Kiev gagal menembus garis pertahanan Rusia.