HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Jokowi (Joko Widodo) memberikan pernyataan terkait membludaknya pengungsi Rohingya di sejumlah daerah termasuk provinsi Aceh.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam keterangan resminya didampingi sejumlah anak buahnya, yakni Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung.

“Saya memperoleh laporan mengenai pengungsi Rohingya yang semakin banyak yang masuk ke wilayah Indonesia terutama provinsi Aceh,” kata Jokowi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (8/12).

Jokowi kemudian menuding, ada keterlibatan jaringan TPPO (Tindak Pidana Penjualan Orang) di balik peningkatan pengungsi Rohingya yang menjadi keluhan masyarakat.

“Terdapat dugaan kuat ada keterlibatan jaringan TPPO dalam arus pengungsian ini. Pemerintah Indonsia kan menindak tegas pelaku TPPO,” tegasnya.

Sementara itu, untuk sejumlah pengungsi Rohingya yang telah masuk ke Indonesia, Jokowi pun masih akan mempertimbangkan aspek kemanusiaan. Namun, pemerintah dipastikan akan lebih memprioritaskan warga Indonesia terlebih dahulu.

“Dan bantuan kemanusiaan sementara kepada pengungsi akan diberikan dengan mengutamakan kepentingan masyarakat lokal,” ujarnya.

Untuk penanganan lanjutan para pengungsi Rohingya tersebut, Jokowi pun menyatakan bahwa pihaknya masih akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penyelesaiannya.

“Pemerintah Indonesia akan terus berkoordinasi dengan organisasi internasional untuk menangani masalah ini,” imbuhnya.

Menko Polhukam Mahfud MD pun sebelumnya telah menyampaikan, pihaknya telah mengerahkan Bakamla yang berkoordinasi dengan TNI untuk menghalau gelombang pengungsi Rohingya yang akan memasuki perairan Indonesia.