HOLOPIS.COM, SUMBAR – Pihak kepolisian memastikan bahwa operasi pencarian korban Erupsi Gunung Marapi telah resmi dihentikan per Rabu (6/12).
Wakapolda Sumatera Barat, Brigjen Edi Mardiyanto mengatakan, operasi pencarian Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam itu pun akan berakhir dan petugas evakuasi seluruhnya telah ditarik.
“Mulai malam ini (Rabu) seluruh tim yang ikut dalam operasi pencarian akan kembali ke satuan masing-masing,” kata Edi Mardiyanto dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com.
Edi pun memastikan bahwa seluruh korban yang namanya ada di sistem booking online Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sumbar telah ditemukan seluruhnya.
Dimana dari 75 pendaki, ada 52 pendaki dalam kondisi selamat dan sisanya dinyatakan meninggal dunia. Seluruh korban meninggal telah dibawa ke Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Kota Bukittinggi guna pencocokan data (identifikasi) oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumbar.
Selain itu, pihak aparat pun memerintahkan petugas konservasi untuk menutup sementara seluruh jalur pendakian Gunung Marapi.
“Ini demimenghindari kemungkinan terburuk seperti jatuhnya korban jiwa akibat erupsi,” imbuhnya.
Edi juga menyebut, kondisi gunung setinggi Marapi sendiri sampai saat ini diketahui masih dalam kategori waspada atau level II.
Terkait masyarakat yang bermukim di sekitar kaki gunung, Edi memastikan bahwa aparat akan selalu mewaspadai kemungkinan erupsi.
Selain itu, bagi masyarakat yang diduga masih kehilangan anggota keluarga di kawasan Gunung Marapi dapat melapor ke RSAM Bukittinggi. Pada rumah sakit yang sama juga dijadikan lokasi identifikasi data jenazah dengan perwakilan keluarga korban.