HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pengusaha bernama Henry Kurnia Adhi alias Jhon LBF mendatangi kantor Kementerian Agama Republik Indonesia di Jakarta Pusat, pada hari Rabu (6/12).

Tujuannya adalah untuk menyampaikan surat pertanyaan kepada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut tentang keresahannya atas maraknya konten di media sosial, yang membanding-bandingkan agama satu dengan yang lainnya.

“Surat ini sangat urgen sekali untuk menjaga kerukunan umat di bangsa ini,” kata Jhon LBF dalam keterangan video yang dikutip Holopis.com hari ini.

Ada dua poin pertanyaan penting yang disampaikan Jhon LBF. Yang pertama kata dia, apakah semua rakyat Indonesia berhak dengan bebas membuat konten-konten di media sosial yang membanding-bandingkan agama yang satu dengan agama yang lain serta mereview-review perbedaan agama yang satu dengan agama yang lain untuk mencari keuntungan pribadi.

Yang kedua adalah, apakah sudah ada dan perlu adanya regulasi dan atau aturan-aturan terkait batasan-batasan yang baik dan benar, serta izin terhadap masyarakat Indonesia khususnya konten kreator media sosial yang sesuai dengan aturan menurut kementerian agama terhadap masyarakat Indonesia yang terkait adanya konten-konten yang membanding-bandingkan agama di media sosial.

Menurut Jhon, dua pertanyaan ini sangat penting untuk dijawab segera oleh Gus Yaqut agar ada kepastian perspektif dan persepsi tentang konten-konten yang muncul di kalangan masyarakat saat ini, khususnya yang berkaitan dengan seputar perbedaan agama, suku, ras, dan antar golongan.

“Saya berharap dari Pak Yaqut Cholil, Menteri Agama, bisa memberikan jawaban segera atas pertanyaan yang saya kirimkan hari ini. Dan kita sudah dapat stample resmi, ya, suratnya sudah diterima,” jelasnya.

Lebih lanjut, Jhon LBF juga mengusulkan agar Kementerian Agama memberikan fokus perhatian terhadap apa yang menjadi keresahannya saat ini. Salah satunya adalah menghadirkan regulasi yang tepat untuk mengatur tentang kemunculan konten-konten soal perbandingan agama.

“Saya kira dari Kementerian Agama Republik Indonesia sudah waktunya untuk membuatkan regulasi sehingga konten-konten kreator Youtubers, Tiktokers, Influencer, ini harusnya kalau mau membahas konten-konten sensitif mengenai suku agama ras dan antar golongan harus bersurat dulu ke Kementerian Agama,” tuturnya.

“Ya, apakah diizinkan, kalau diizinkan baru silakan you buat kontennya,” sambungnya.

Sekadar diketahui Sobat Holopis, beberapa waktu yang lalu, Jhon LBF sempat menyampaikan keresahannya atas kemunculan konten yang membandingkan agama. Salah satunya terkait munculnya konten Dokter Richard Lee bersama Elia Myron. Di mana dalam konten tersebut, Elia membuat narasi yang cukup sensitif untuk konteks sosial di Indonesia.

Bahkan Jhon LBF menduga kuat kemunculan video podcast tersebut kental nuansa agenda perpecahan kerukunan antar bangsa Indonesia, dan mencari keuntungan finansial pribadi.

Baca selengkapnya di halaman kedua.