BerandaNewsPolhukamMegawati Gelisah Hadapi Jokowi Karena Sudah Tidak Bisa Dijadikan Petugas Partai

Megawati Gelisah Hadapi Jokowi Karena Sudah Tidak Bisa Dijadikan Petugas Partai

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Tuduhan yang disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kepada Presiden Jokowi dianggap sebagai bukti ketidakmampuan.

Kader Partai Golkar, Nusron Wahid menilai, tuduhan orde baru yang dialamatkan kepada Jokowi sebenarnya menunjukan kegelisahan seorang Megawati.

“Statement yang disampaikan Ibu Mega itu adalah statement kegelisahan sebagai orang tua,” kata Nusron dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (28/11).

Terlebih, Sekertaris TKN Prabowo-Gibran itu menganggap, Megawati sudah tidak mampu mengendalikan Jokowi dengan label petugas partai.

Penerbit Iklan Google Adsense

“Kegelisahan sebagai partai pengusung, yang kebetulan sebetulnya berharap supaya Pak Jokowi itu dijadikan alat partai politik dan petugas partai politik tertentu,” ujarnya.

Nusron pun memandang pernyataan Megawati menjadi tidak relevan dengan keadaan Presiden Jokowi yang saat ini lebih memilih berada di sisi yang benar.

“Pak Jokowi lebih memilih menjadi petugas negara dan petugas rakyat daripada menjadi petugas partai politik,” tegasnya.

“Sehingga dengan adanya statement ini menjadi tidak relevan kalau pada hari ini kekuasaan ini dianggap menakut-nakuti, mengancam, yang mengancam ini siapa? Yang diancam siapa?” lanjutnya.

Nusron kemudian malah menuding, PDIP saat ini justru memiliki instrumen yang memungkinkan melakukan hal tersebut adalah partai yang berkuasa saat ini, memiliki kursi terbanyak di DPR dan menteri terbanyak di kabinet, termasuk perangkat pemerintahan yang terafiliasi oleh partai tertentu dan mengusung calon lain.

“Pihak yang punya instrumen adalah partai yang mempunyai banyak menteri yang portofolionya digunakan untuk mendukung pasangan tertentu. Jangan karena Pak Jokowi tidak mau dijadikan alat dan petugas partai mereka kemudian menuduh ada perilaku orba dan lain sebagainya,” tegasnya.

Ia menjelaskan sistem seperti orde baru hanya terjadi jika ada pembungkaman suara-suara tokoh masyarakat dan tuduhan seperti yang diutarakan Megawati tidak mungkin ada.

“Seperti itu sudah pasti ditangkap. Tapi hari ini kebebasan berbicara diberi hak dan keleluasaan ini menandakan pemerintahan Pak Jokowi sangat demokratis. Bahkan, Pak Jokowi dihina tidak ada yang dipenjarakan,” pungkasnya.

Temukan kami juga di Google News
BERITA LAINNYA

JMSI Desak Kapolri Tuntaskan Kasus Pembakaran Rico Sempurna Usai Liput Judi di Karo

Dalam kasus itu, Teguh meminta kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan atensi untuk mengusut dan mengungkap kasus terbakarnya rumah Rico demi keadilan dan juga wujud integritas Polri sebagai pengayom komunitas pers di Tanah Air.

Mabes Polri Turun Gunung Tangani Kasus Afif Maulana

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, menegaskan bahwa penanganan kasus kematian siswa SMP Afif Maulana di Kuranji, Padang, Sumatera Barat, dilakukan dengan profesional dan transparan.

Alex Pesimis KPK Bisa Berantas Korupsi

Komisioner KPK, Alexander Marwata menyatakan bahwa pihaknya tidak yakin akan mampu melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia.

Jokowi Ingatkan Polri Junjung Tinggi Nilai Tribrata

Dalam momentum itu, Presiden Jokowi mengingatkan bahwa masyarakat sangat mengawasi kinerja Kepolisian. Sebab, mereka yang lebih dekat bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Kapolri Harap HUT 78 Jadi Semangat Insan Bhayangkara Makin Tegas, Humanis dan Merakyat

Semoga perayaan HUT Bhayangkara ke-78 semakin merekatkan persatuan dan kesatuan bangsa demi meraih Visi Indonesia Emas yang kita cita-citakan bersama.

Noel Bela Budi Arie soal Peretasan PDSN

Ketua Prabowo Mania 08 tersebut mengatakan, bahwa jika dilihat secara dekat, sebenarnya ada sedikitnya dua pihak lain yang bertanggung jawab terhadap terjadinya peretasan tersebut.
Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024 - 2029
Sudaryono

HOLOPIS FEEDS