JAKARTA, HOLOPIS.COM Ketua Umum Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI), Bintang Wahyu Saputra menilai, bahwa kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang yang menewaskan 41 orang narapidana (napi) pada hari Rabu (8/9) dini hari seharusnya tidak perlu terjadi.

Hal ini disampaikan Bintang jika memang sistem pengamanan dan pendeteksi kebakaran di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) berjalan dengan baik.

“Saya melihat telah terjadi kelemahan sistem pengamanan dan pendeteksi kebakaran, terutama kehadiran alat pemadam api ringan (apar) yang tidak maksimal akhirnya menjadi penyebab utama api menjalar dengan cepat ke seluruh bagian lapas,” kata Bintang kepada wartawan, Jumat (10/9).

Seharusnya, kata Bintang, kebakaran tersebut bisa dipadamkan dengan cepat dan tidak memakan korban jiwa jika Apar bekerja dengan maksimal dan sesuai dengan prosedur penanganannya serta petugas lapas segera membuka pintu sel penjara sebelum api membesar.

“Namun, sangat disayangkan kenapa api begitu cepat membakar dan masih banyaknya pintu sel penjara terkunci, Padahal, sudah ada ketentuannya bahwasanya setiap gedung atau pun instansi pemerintah ada standar operasional prosedur dalam mengatasi kebakaran. Dan salah satu penyebabnya memang saya melihat ada kelalaian di situ,” jelasnya.

Bintang menambahkan, bahwa kasus kebakaran ini merupakan kasus yang menambah panjang daftar permasalahan dalam Lapas. Maka ia pun mendorong agar DPR RI melakukan evaluasi terhadap kinerja di Kementerian Hukum dan HAM.

“Oleh sebab itu sudah seharusnya juga DPR mengevaluasi kinerja Kementerian Hukum dan HAM, terutama tentunya Direktorat Jenderal Lembaga Pemasyarakatan (Dirjen PAS) sebagai pihak yang bertanggungjawab atas kasus kebakaran ini. Sebagai bentuk pertanggungjawaban dari Dirjen PAS, kami meminta agar Menteri Hukum dan HAM mencopot Dirjen PAS,” tegas Bintang.

Menurutnya, Lapas seharusnya memberikan pembinaan terhadap para napi serta memastikan keamanan mereka. Bukan malah membuat napi meninggal sia-sia.

“Penjara itu untuk membina masyarakat, bukan membinasakan,” pungkasnya.