HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sebanyak 28 bayi premature dievakuasi dari rumah sakit terbesar Gaza, Al Shifa, ke Mesir karena membutuhkan perawatan darurat. Sementara itu, korban masih terus berjatuhan di rumah sakit itu, setelah diserang oleh Israel.

Sebelumnya, beberapa bayi dikabarkan meninggal di dalam inkubator, karena pelayanan medis yang memburuk setelah pasukan Israel memasuki Kota Gaza.

“Semua bayi yang dievakuasi mengalami infeksi serius,” demikian disampaikan juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang tidak menyebutkan namanya, dikutip Holopis.com, Selasa (21/11).

Sebelumnya, peringatan demikian sudah disampaikan oleh para dokter di rumah sakit tersebut. Sekitar 39 bayi premature sedang dalam risiko, akibat kurangnya air bersih, dan juga obat-obatan.

Sebagai informasi, PM Israel, Benjamin Netanyahu menolak untuk melakukan gencatan senjata. Ia mengklaim bahwa kelompok Hamas masih bersembunyi di Gaza, dan mereka akan memburu Hamas hingga ratusan sandera dibebaskan.

Israel juga mengklaim bahwa para pasukan ini bersembunyi di dalam rumah sakit, termasuk rumah sakit terbesar di Gaza, RS Al Shifa.