Minggu, 22 September 2024
Minggu, 22 September 2024
NewsEkobizKomisi XI Soroti Permasalahan WTP BPK saat Fit and Proper Test Calon...

Komisi XI Soroti Permasalahan WTP BPK saat Fit and Proper Test Calon Anggota BPK

JAKARTA, HOLOPIS.COM – Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Achmad Hatari menyoroti kinerja Badan Pemeriksa Keuangan (BPK RI) saat Komisi XI DPR RI menggelar Fit and Proper Test (Uji Kelayakan dan Kepatutan) kepada calon Anggota BPK.

Hatari menanyakan solusi prioritas yang akan dilakukan calon Anggota BPK dalam membenahi penilaian audit Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) saat ini. Menurutnya, penilaian WTP yang diberikan pada lembaga atau instansi membuat pemasalahan baru dalam keuangan negara.

“Jadi, jangan dipikir Wajar Tanpa Pengecualian kemudian di dalam itu tidak ada ‘ulat’. Bahkan lebih banyak ‘ulat’ yang Wajar Tanpa Pengecualian itu Pak,” kata Hatari kepada salah satu calon Anggota BPK RI, Nelson Humiras Halomoan, dalam rangkaian Fit and Proper Test Komisi XI DPR RI kepada calon Anggota BPK RI di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Kamis (9/9).

Hatari pun menanyakan apakah pemaparan Nelson di hadapan Komisi XI DPR RI sudah merujuk pada Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. Menurutnya, WTP yang selama ini terjadi seperti hanya fokus di permukaan saja, yang ketika sudah terpenuhi dalam pengungkapan data, maka selesai. Sehingga menimbulkan kekecewaan.

Meskipun mendapat opini WTP, masih banyaknya utang maupun buruknya tata kelola keuangan tak jarang dijumpai di instansi atau lembaga yang sudah berpredikat WTP.

“Bahwa WTP ini sudah menjadi komoditas dari badan yang bernama Badan Pemeriksa Keuangan. senang kami hari ini bisa menemuka anak muda yang sangat memahami,” pungkas politisi Partai NasDem itu seperti dilansir dari dpr.go.id, Jumat (10/9).

Menanggapi hal tersebut, Nelson Humiras Halomoan yang memaparkan tentang kinerja pemeriksaan BPK RI dan pandangannya berkenaan dengan UU Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.

Menurutnya selama ini BPK hanya fokus pada kesesuaian terhadap standar efektivitas SPI tapi lupa dengan kepatuhan ataupun pengungkapan. Sehingga, kepatuhan pada UU seharusnya menjadi bahan suatu entitas dapat dinyatakan opininya WTP atau tidak.

Sebelumnya, Nelson pernah meraih beberapa prestasi seperti Satyalancana Karya Satya 30 Tahun atas kiprahnya dalam mengabdi sebagai pemeriksa keuangan negara, audit keuangan, kinerja maupun DTT investigasi yang diperoleh pada tahun 2020 lalu dari Presiden RI.

Selain itu, dirinya juga berprestasi atas temuan pemeriksaan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) sebesar Rp144 triliun pada tahun 2001, sehingga mendapatkan penghargaan Satyalencana Wira Karya dari Presiden RI.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Baca Juga

Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

BERITA TERBARU

Lainnya
Related

Akhirnya! Museum Angkut TMII Direvitalisasi, Setelah 33 Tahun Beroperasi

Kementerian Perhubungan dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akan merevitalisasi museum transportasi atau museum angkut TMII. Revitalisasi itu akan dilakukan perdana setelah 33 tahun beroperasi.

Harga Emas di Pegadaian Hari Minggu Terkerek Naik

Harga emas batangan bersertifikat yang dijual di PT Pegadaian (Persero) terpantau mengalami kenaikan tipis pada perdagangan akhir pekan ini, Minggu 22 September 2024.

Jangan Lupa! Tarif Tol Dalam Kota Jakarta Resmi Naik Hari Ini

Kenaikan tarif tol pada ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta telah resmi diberlakukan mulai hari ini, Minggu 22 September 2024, sejak pukul 00.00 WIB dini hari tadi. 

Bingung Mau ke Mana, Nih 10 Rekomendasi Hang Out Minggu

Minggu adalah waktu yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang. Setelah melalui rutinitas yang padat dari Senin hingga Jumat, hari Minggu menjadi hari yang sempurna untuk bersantai dan menikmati waktu luang.