Kamis, 19 September 2024
Kamis, 19 September 2024

Kegagalan Timnas U-17 Indonesia Bukan Bahan Bully-an!

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Timnas U-17 Indonesia gagal meneruskan langkahnya di Piala Dunia U-17 2023, mantan pemain Timnas Indonesia, Trimur Vedhayanto berharap bahwa masyarakat menerima hasil yang diperjuangkan skuad Garuda Muda, tak perlu dibully!

Sebelumnya diketahui, Timnas U-17 Indonesia gagal ke 16 besar karena kalah bersaing di Grup A. Skuad Garuda Muda punya kesempatan untuk melangkah ke tahap berikutnya, namun kandas seketika setelah Meksiko menang di laga pamungkas grup.

Seiring dengan hal itu, tak sedikit masyarakat yang meluapkan kemarahan terhadap kegagalan Timnas U-17 Indonesia.

Melihat hal tersebut, Trimur mengaku prihatin dengan berbagai cacian yang diluapkan kepada Timnas Indonesia U-17 setelah gagal melaju ke babak 16 Piala Dunia U-17 2023.

Trimur menilai bahwa erangan yang marak terjadi di media sosial semacam ini sangat berbahaya bagi mental para pemain timnas U-17.

“Saya berharap, rekan-rekan media dan masyarakat selalu memberikan support adik-adik timnas U-17. Mereka punya talenta yang bagus. Semoga ke depannya bisa menjaga mereka agar punya mental yang kuat,” kata Trimur, sebagaimana informasi yang diterima Holopis.com.

Trimur menjelaskan, para pemain muda membutuhkan dukungan dari banyak pihak di tengah situasi sulit semacam ini. Motivasi diperlukan agar mereka bisa kembali bangkit dan melanjutkan proses panjang menjadi pesepak bola.

“Setelah mereka gagal, jangan langsung diserang. Dan, tak perlu ada bully-an. Buat apa melakukan hal-hal seperti itu. Saya berharap kita semua bisa memberi motivasi untuk pemain timnas U-17. Dengan demikian anak-anak ini selalu termotivasi agar terus melanjutkan prosesnya menjadi pemain profesional,” ujarnya.

Selain itu, Trimur juga menilai bahwa penggunaan media sosial patut diperhatikan para pemain. Sebab, datangnya tekanan saat ini memang lebih banyak berasal dari dunia maya. Oleh karena itu, pelatih harus lebih bijak mengatur para pemain dalam menggunakan sosial media.

“Pemain harus pintar-pintar dalam menggunakan media sosial. Ini dilakukan untuk menghindari komentar-komentar yang menyakitkan. Zaman dulu, kami paling hanya diteriakin di lapangan saja. Setelah itu sudah lupa,” kata Trimur.

“Kalau zaman sekarang kan berbeda. Jejak digital itu akan terus ada. Oleh karena itu, hal-hal di medsos tak perlu terlalu digubris. Sepak bola kan hanya soal menang atau kalah. Kalau kalah, ya berlatih dan belajar lagi. Begitulah proses pesepakbola,” ujar dia menambahkan.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

AS Roma Resmi Boyong Ivan Juric Sebagai Pelatih Baru Tim

AS Roma secara resmi menunjuk Ivan Juric sebagai pelatih baru tim, menggantikan Daniel De Rossi yang sebelumnya dipecat.

Anthony Martial Gak Nganggur Lagi, AEK Athens Rela Tampung

Anthony martial akhirnya lepas dari masa nganggurnya usai resmi diboyong klub asal Yunani yaitu AEK Athens.

Dortmund Cukur Habis Brugge 3-0 Tanpa Balas

Borussia Dortmund berhasil mengandaskan perlawanan Club Brugge pada laga perdana fase grup Liga Champions, dengan skor telak 3-0 tanpa balas.
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru