Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ratusan masyarakat langsung melarikan diri setelah pasukan Israel menyerang sebuah rumah sakit yang diisi oleh 2.000 pasien di Palestina. Akibatnya, baik pasien maupun tenaga kesehatan terjebak antara Israel dan juga Hamas.

Serangan ini pun ternyata diawali oleh sebuah peringatan dari pasukan Israel kepada mereka yang ada di rumah sakit.

Pada Sabtu pagi tadi (18/11), sambil menggunakan pengeras suara, Israel memerintahkan orang-orang di dalam untuk cepat melarikan diri dalam waktu satu jam.

Mereka pun memanggil direktur rumah sakit, Mohammed Abu Salmiya, untuk memastikan para pasien dan nakes benar-benar keluar dari rumah sakit.

“Evakuasi pasien, korban luka, pengungsi dan staf medis, dan bahwa mereka harus berjalan kaki menuju pinggir laut,” kata Abu Salmiya, dikutip Holopis.com.

Seperti diketahui, Israel mengklaim bahwa kelompok Hamas yang saat ini sedang mereka buru bersembunyi di dalam rumah sakit-rumah sakit di Gaza dan menjadikan manusia sebagai tameng mereka. Namun, rumah sakit utama Gaza, Al-Shifa membantah klaim Israel tersebut.

Sementara itu, PM Israel, Benjamin Netanyahu menolak desakan dunia internasional untuk melakukan gencatan senjata di Palestina dan tidak lagi merugikan masyarakat di sana, termasuk membunuh ribuan orang tak berdosa.

Namun, Netanyahu menolak melakukan gencatan senjata sebelum mereka berhasil memburu Hamas.