HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sejumlah petinggi kontraktor BUMN mulai dari Mantan Dirut Wijaya Karya (WIKA) Bintang Perbowo hingga Mantan Direktur Operasi WIKA berinisial PH ikut masuk dalam pusara korupsi tol MBZ.
Pemeriksaan para petinggi BUMN itu pun disinyalir guna menetapkan tersangka baru Skandal Tol Japek II alias Tol MBZ yang telah merugikan negara sekitar Rp 1, 5 triliun.
Namun demikian, sampai pemeriksaan usai status PH masih saksi dan belum ada upaya pencegahan bepergian ke luar negeri sebagai indikasi penetapan tersangka baru.
“Upaya tersebut bagian untuk membuat terang tindak pidana,” kata Kapuspenkum Kejaksaan Agung, Ketut Sumedana dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (16/11).
Sebelum memeriksa PH, Kejaksaan Agung sudah memeriksa Mantan Dirut WIKA (2998-2018) Bintang Perbowo sampai 2 kali, Kamis (9/11) dan Rabu (201/9).
Hingga saat ini, telah ditetapkan empat orang tersangka namun minus Kontraktor (WSKT -Acset) dan baru jerat unsur Pengelola, Konsultan dan Subkontraktor.
Tidak hanya WIKA, Pengurus Komisi Keamanan Jembatan, Terowongan dan Jalan (KKJTJ) juga terus diacak-acak Kejagung terkait dugaan Mark up Mega proyek berbiaya Rp 13, 5 triliun.
Kali ini, II selaku Anggota KKJTJ Tol Japek Elevates Periode 2025 – 2019bdan ini tercatat pemeriksaan kesekian kali terhadap II.
“Semua bagian untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan sekaligus membuat terang tindak pidana,” terang Ketut.
Dugaan acak-acak KKJTJ menguat sebab pada Senin (13/11) telah diperiksa IM (Anggota KKJTJ) Tol Japek II Elevated periode 2015 -2019).
Jauh sebelumnya, telah diperiksa BS (Periode 2015-2019) dan DR (Periode 2015-2017). Lalu, Dirjen Bina Marga secara ex-officio Ketua Komisi KKJTJ yang dibentuk November 2011 juga ikut diperiksa.
Dirjen Bina Marga dimaksud berinisial IK yang menjabat periode 2017 – 2019, namun, dari laman PUPR. Go.id yang menjadi Dirjen Bina Marga saat itu Sugiyartanto yang sudah diperiksa pada Selasa (5/9).
Sugiyartanto menggantikan Arie Setiadi Moerwanto, ke belakang lagi Hediyanto W. Husaini menggantikan Djoko Muryanto periode 2010 – 2015. Terakhir, adalah Hedy Rahadian.
Kontraktor Tol MBZ adalah PT. Waskita Karya dan PT. Acset Indonusa. Kerja Sama Operasi kedua perusahaan (WSKT-Acset). Proyek dikerjakan mulai 2017 – 2019.