Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Penyanyi Anindyo Baskoro atau yang akrab disapa Nino itu menceritakan kronologi saat grup musik RAN secara mendadak tidak jadi manggung. Padahal para penonton sudah tak sabar menunggu untuk menonton penampilan mereka.

“Kita pernah mau manggung di luar kota nih di Bandung, jalan darat perlu effort dong. Maksudnya, usaha lu harus siap – siap, perjalanan darat, terus lu menunggu di hotel sampai jamnya kita harus manggung,” kata Anindyo Baskoro dalam keterangannya, dikutip Holopis.com, Selasa (14/11).

“Terus kita sudah mendekati jam manggung pergilah ke backstage. Di dalam tuh penontonnya terdengar ramai sekali, mungkin ada sekitar 3.000an orang gitu dalam sebuah hall basket yang nungguin kita tampil,” lanjutnya.

Anindyo Baskoro mengatakan bahwa sang manajer meminta grup mereka untuk bersiap terlebih dahulu meskipun belum mendapat greenlight. Di kala itu, manajer menyebut bahwa grup RAN bisa memulai konser jika sudah ada greenlight.

“Tapi gini jadi kebetulan waktu itu acaranya tuh belum berhasil menyelesaikan kewajiban mereka. Jadi kita diminta manajer kita untuk standby aja. Kalau misalnya gua udah dapat greenlight, gue kabarin lu manggung deh semuanya gitu,” ungkap Nino.

Sementara itu, Rayi menerangkan bahwa grup RAN batal manggung karena sempat terjadi kerusuhan di Bandung dan acara mereka pun diberhentikan oleh pihak kepolisian.

“Kebetulan waktu itu Bandung kan sempet ada jam malamnya. Ada masa dimana diberlakukan jam malam. Tapi waktu itu karena sempat ada rusuh – rusuh di Bandung,” sahut Rayi RAN.

“Terus akhirnya ketika kita udah dapat green light dari manajemen kita ‘oke kita mau naik panggung ya’. Tiba – tiba pas kita udah naik pangggung, dari pihak kepolisian ada yang udah mengharuskan acaranya selesai,” jelasnya.

Lebih lanjut, Nino menjelaskan bahwa grup RAN pada saat itu terpaksa harus kembali ke Jakarta. Namun, mereka diteriaki oleh para penonton pada saat hendak masuk ke dalam mobil karena batal manggung.