HOLOPIS.COM, JAKARTA – Partai Gerindra menyindir sikap Ganjar Pranowo yang memamerkan kegelisahannya atas kondisi di Mahkamah Konstitusi (MK) saat ini.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman mempertanyakan sikap negarawan Ganjar Pranowo yang saat ini sedang maju dalam kontestasi Pilpres 2024.

“Kenapa Pak Ganjar seolah khawatir jika Mas Gibran maju sebagai cawapresnya Pak Prabowo? Kami tetap berharap beliau bisa bersikap sebagai negarawan,” kata Habiburokhman dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (12/11)

Habiburokhman pun menantang Ganjar seharusnya bisa bersikap santai saja jika kemudian pilihan sepenuhnya jatuh kepada rakyat untuk menentukan pimpinannya di masa depan.

“Baiknya beliau santai saja, kan yang akan menilai adalah rakyat. Seorang negarawan selalu memahami semua persoalan secara substansi,” tukasnya.

Habiburokhman juga mengungkapkan, kasus yang dialami Anwar Usman sebenarnya sudah berulang kali terjadi bahkan sejak Mahkamah Konstitusi dipimpin Jimly Ashidiqie.

“Terkait Putusan MKMK, Anwar Usman dihukum karena disebut melanggar prinsip benturan kepentingan dan terjadinya intervensi dari luar terhadap MK. Namun, ternyata pengesampingan asas benturan kepentingan sudah menjadi yurisprudensi berulang kali sejak zaman MK dipimpin Pak Jimly Ashidiqie,” terangnya.

Dari berbagai kejadian yang telah berulang tersebut, Habiburokhman pun menegaskan tidak ada celah pembuktian atas tuduhan intervensi.

“Yang paling parah ternyata tak ada secuilpun pembuktian adanya intervensi dari luar terhadap MK. Pendeknya, Anwar Usman dijatuhi hukuman tanpa adanya proses pembuktian kesalahan,” terangnya.

Dari kasus tersebut, Habiburokhman pun berharap agar Ganjar Pranowo bisa mempunyai referensi yang lebih lengkap sebelum pamer kegelisahannya dalam menghadapi Pemilu.

“Jadi kalau Pak Ganjar sebagai negarawan membaca tuntas putusan MKMK pastilah hatinya akan terusik melihat betapa tidak adilnya putusan MKMK tersebut,” tutupnya.