HOLOPIS.COM, JAKARTA – PDIP mengakui bahwa mereka terlalu memberikan keistimewaan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama dengan keluarganya selama ini.

Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat bahkan menyebut, Gibran sangat menikmati keistimewaan tersebut sehingga melupakan proses dan langsung memilih jadi bakal cawapres.

“Anak muda itu pasti punya nilai atau spirit untuk berjuang, Semangat anak muda bukan yang mengharapkan privilege, tidak mengharapkan karpet, tidak berproses,” kata Djarot dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (1/11).

Djarot kemudian seperti kader PDIP lainnya kembali mengatakan kekecewaan terhadap Jokowi dan keluarganya meski partainya telah memperjuangkan sejak 2012.

“Pasti dong kecewa dong. Bayangkan diperjuangkan sejak 2012, saya saksinya, bergotong royong,” klaimnya.

Selain itu, Djarot menyebut sosok Gibran terbilang terlalu cepat untuk menjadi bakal cawapres. Pasalnya, PDIP sendiri sedang menyiapkan Gibran untuk jabatan lainnya.

“Saya kecewa sama Mas Gibran. Dia anak muda, tapi dia tidak punya kesabaran. Yang sekarang terjadi adalah itu sebetulnya dipersiapkan sebagai calon pemimpin untuk bisa meneruskan apa yang sudah dikerjakan oleh Pak Jokowi dan Pak Rudy di Solo, yang kemudian kalau memang berhasil ya beliau akan ditugaskan ke tingkat yang lebih tinggi lagi,” jelasnya.

“Tetapi ada ketidaksabaran sehingga mengambil jalan pintas dan menabrak konstitusi, merekayasa konstitusi. Ini yang membikin saya kecewa,” sambungnya.