HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Partai Gelora, Fahri Hamzah mengklaim akan membongkar praktik licik politik yang menggunakan program presidential threshold dan parliamentary thershold setelah sidang putusan Makamah Konstitusi (MK).
Dirinya menganggap, kedua program ini bisa membahayakan kaum tua karena akan dipaksa untuk keluar dari ranah politik dan pemilu.
“Apapun keputusan kaum muda menurut Mahkamah Konstitusi ini, menurut saya itu pintu yang sudah dibuka lebar bahkan kami akan gunakan pintu, ini lagi untuk membongkar presidential threshold dan parliamentary thershold,” kata Fahri Hamzah, seperti dikutip Holopis.com, (31/10).
Pria kelahiran Sumbawa itu telah melihat statistik data kaum muda sebanyak 60% di Indonesia. Namun, sebagian besar kaum muda masih diragukan karena belum siap untuk menghadapi dunia politik.
“60 persen pemilih kita kaum muda dan sebagainya itu belum secara serius meletakan kesempatan bagi kaum muda,” tukasnya.
Fahri juga berspekulasi bahwa di masa depan negara Indonesia akan dipimpin oleh kaum muda seperti cawapres Indonesia maju yakni Gibran Rakabuming Raka yang maju sebagai pendorong kaum muda ke dunia politik.
“Anak muda, tapi Gibran mungkin jauh lebih muda menurut saya kita harus merayakan bahwa tahun depan Indonesia akan dipimpin oleh kaum muda,” pungkasnya.