HOLOPIS.COM, JAKARTA – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa pihaknya tidak akan melakukan gencatan senjata dengan Hamas Palestina. Bahkan ia menyatakan akan terus melakukan serangan ke wilayah Palestina termasuk Gaza karena tak terima dengan serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober lalu.

“Kengerian yang dilakukan Hamas pada tanggal 7 Oktober mengingatkan kita bahwa kita tidak akan mewujudkan janji masa depan yang lebih baik kecuali kita, dunia yang beradab, bersedia melawan kaum barbar,” kata Netanyahu seperti dikutip Holopis.com, Selasa (31/10).

Bahkan ia menyebut bahwa Hamas dan Palestina adalah teroris yang harus ditindak secara tegas. “Seruan untuk gencatan senjata adalah seruan bagi Israel untuk menyerah kepada Hamas, untuk menyerah kepada terorisme, ini tidak akan terjadi,” ujarnya.

Netanyahu berdalih bahwa pihak yang memulai peperangan kali ini bukanlah Israel, melainkan Palestina melalui serangan Hamas.

“Yakinlah, Israel akan berperang. Sejak 7 Oktober, Israel berperang. Israel tidak memulai perang ini. Israel tidak menginginkan perang ini. Namun Israel akan memenangkan perang ini,” tegasnya.

Sampai dengan saat ini, pasukan darat Israel masih mengepung jalur Gaza dan melakukan serangan udara menghantam wilayah Palestina. Bahkan, operasi militer Israel yang semakin intensif meningkatkan ketakutan terhadap 2,4 juta penduduk Gaza, di mana kementerian kesehatan yang dikuasai Hamas mengatakan lebih dari 8.300 orang telah tewas.

Kemudian, Netanyahu juga meminta masyarakat internasional seharusnya ikut menuntut agar para tawanan yang tersisa di Gaza segera dibebaskan, tanpa syarat.

Ketika pasukan Israel melakukan pertempuran mematikan dengan militan Hamas di wilayah sempit Palestina dan mengirim tank ke pinggiran Kota Gaza, kekhawatiran meningkat mengenai krisis kemanusiaan yang semakin meluas. Apalagi, telah banyak rumah sakit di Gaza terkena dampaknya dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa pasien tidak dapat dipindahkan dengan aman keluar dari zona perang.