HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas menyambut gembira hasil pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Arab Saudi Mohammed bin Salman Al Saud, yang mana salah satunya adalah kesetujuan pemerintah Arab Saudi menambah kuota jemaah haji Indonesia untuk tahun haji 2024 mendatang.

Bahkan pihaknya langsung gerak cepat (cercep) menambut kabar gembira tersebut, hingga akhirnya Kementerian Agama segera membuat skema baru terkait syarat istitha’ah kesehatan.

Menag Yaqut mengaku sudah berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan (Kemenkes) untuk merumuskan langkah terbaik untuk menjaga kesehatan jemaah haji.

“Kita sepakat istitha’ah akan menjadi syarat jemaah melakukan pelunasan,” sebut Gus Men, sapaan akrab Yaqut Cholil Qoumas saat ditemui di Gedung Grahadi Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (21/10) seperti dikutip Holopis.com.

Kemudian, ia juga menyampaikan bahwa nantinya, jemaah akan menjalani dua kali pemeriksaan. Tujuan utamanya adalah agar jemaah mengetahui kondisi dini kesehatannya, sehingga setidaknya ada waktu untuk melakukan pemulihan.

“Kita mulai awal November untuk screening kesehatan jemaah agar waktunya lebih panjang. Jika ada jemaah punya penyakit tertentu, ada waktu untuk memulihkan,” paparnya.

Ia juga menerangkan bahwa medical checkup tersebut dilakukan sebanyak dua kali. Hal ini untuk memastikan laporan kondisi kesehatan calon jemaah haji akurat. Sehingga setelah dinyataan benar-benar pulih, calon jemaah bisa diusahakan untuk proses pelunasan biaya hajinya.

“Cek kesehatan dilakukan dua kali. Jemaah yang kurang sehat direkomendasikan agar ada proses pemulihan. Pada pemeriksaan kedua, kalau sudah baik, berhak melunasi. Ini ikhtiar agar kasus jemaah sakit dan wafat di Saudi bisa ditekan,” tandasnya.

Kemenag juga akan menggelar mudzakarah perhajian di Yogyakarta, 23 – 25 Oktober 2023. Mudzakarah antara lain akan membahas masalah syarat istitha’ah kesehatan. Mudzakarah diikuti perwakilan ormas keagamaan dan praktisi kesehatan.