HOLOPIS.COM, JAKARTA – Mantan Menteri Keuangan (Menkeu), Chatib Basri menyinggung perihal kenaikan harga komoditas pangan, terutama beras yang terjadi beberapa waktu belakangan ini.
Menurutnya, masalah kenaikan harga beras yang dipicu oleh kemarau panjang dan fenomena El-Nino ini perlu untuk segera diansipasi pemerintah.
Terlebih, kata Chatib, permasalahan terkait harga beras ini berbarengan dengan masalah keterbatasan pasokan pangan di tingkat global. Sehingga ia menilai, masalah ini punya dampak yang punya dampak yang signifikan bagi kelompok miskin dan rentan.
Oleh karena itu, Ia pun mendorong pemerintah untuk mempertimbangkan opsi kebijakan fiskal, dengan memprioritaskan belanja negara untuk kebutuhan yang memberikan dampak langsung kepada masyarakat, khususnya kelompok rentan.
“Prioritas fiskal menjadi sangat penting. Belanja pemerintah perlu diarahkan untuk membantu kelompok menegah bawah dan rentan,” tutur Chatib Basri dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (9/10).
Adapun salah satunya yakni dengan meperluas cakupan bantuan sosial (bansos), seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Langsung Tunai (BLT), dan sebagainya.
Sebagaimana diketahui, permasalahan kenaikan harga beras belakangan ini menjadi fokus pemerintah untuk segera ditangani.
Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu mengatakan, bahwa permasalahan pangan tidak hanya terjadi di Indonesia saja, negara lain pun turut merasakan permasalahan tersebut karena adanya penurunan produksi pangan, baik itu gandum maupun beras.
Terlebih, kata Jokowi, sejumlah negara, seperti India kini memutuskan untuk menghentikan ekspor beras yang membuat negara lain, termasuk Indonesia kesulitan untuk impor.
“Ini masalah yang harus saya sampaikan. Karena imbasnya ke negara lain,” tutur Jokowi.