HOLOPIS.COM, JAKARTA – Siapa yang tak kenal dengan Denny Caknan. Pemilik nama asli Deni Setiawan tersebut adalah seorang musisi asal Ngawi kelahiran 10 Desember 1993. Tembang-tembang yang diciptakan notabane adalah Bahasa Jawa dengan campuran bahasa Indonesia.
Bak seperti the next generation almarhum Didi Kempot, lagu-lagu yang diciptakan Denny Caknan memang cenderung persoalan asmara. Gene yang dibawah adalah kombinasi antara pop dan koplo. Inilah yang menjadi alasan mengapa lagu-lagi suami Bella Bonita itu mudah sekali diterima masyarakat.
Salah satu lagu ciptaan Denny Caknan adalah Cundamani. Sebuah karya yang dipersembahkan untuk menyambut istri baru, Bella Bonita Rafnotfic yang dipersuntingnya pada 18 Agustus 2023. Bahkan lagi tersebut memang sengaja dirilis pada saat acara resepsi pernikahannya itu.
Sekilas tentang Cundamani, ini adalah lagu yang memberikan pesan kepada pujaan hati agar bersedia hidup bersama dengan segala kekurangan yang dimilikinya. Apalagi perjuangan untuk membangun bahtera rumah tangga bukan sesuatu yang mudah. Dan Cundamani adalah bahasa sansekerta yang berarti Permata Terbaik.
Seperti apa lirik lagu ini, yuk simak bersama ;
Saben wayah wengi
(Setiap waktu malam)
Mikirno isi ati
(Memikirkan isi hati)
Opo tenano tresno iki
(Apakah benar cinta ini)
Dadi siji
(Menjadi satu)
Mantep anggonku mikir
(Mantap untukku memikirkan)
Ra ono sitik kuatir
(Tak ada sedikit pun kekhawatiran)
Cerito iki
(Cerita ini)
Bakal apik ke ukir
(Akan baik terukir)
Reff :
Yakin-yakin no
(Yakin dan yakinkan)
Yakin aku tenanan
(Sesungguhnya aku yakin)
Sumpah ing janji
(Sumpah di dalam janji)
Iluhku netes tenan
(Air mataku sungguh-sungguh telah menetes)
Kurang-kurange
(Kurang dan kurangnya)
Kurangku sepurane
(Maafkan atas kekuranganku)
Cen anane ngene
(Memang inilah adanya)
Sayang..
(Sayang)
Titip rogoku
(Titip tubuhku)
Titip roso tresnaku
(Titip rasa cintaku)
Seneng iki mung koe seng ngerti
(Cinta ini hanya dirimu yang memahami)
Dadio konco ceritaku
(Jadilah teman ceritaku)
Sepanjang uripku
(Sepanjang hidupku)
Lintang..
(Bintang)
Suwon ngancani
(Terima kasih sudah menemani)
Suwon sampun nyekseni
(Terima kasih sudah menyaksikan)
Padangi dalan seng tak lewati
(Sinari jalan yang ku lewati)
Cidro ne ati
(Sakitnya hati)
Gusti pun ngrampungi
(Tuhan sudah mengakhiri)
Kurang-kurange
(Kurang kurangnya)
Kurangku sepurane
(Maafkan atas kekuranganku)
Cen anane ngene
(Menang inilah adanya)