HOLOPIS.COM, JAKARTA – Diplomat sekaligus pakar hukum, Todung Mulya Lubis menilai bahwa Mahfud MD adalah contoh sosok yang sangat berintegritas. Walaupun terkesan terlalu cepat bertindak, namun sepanjang yang ia kenal, Mahfud memang sosok yang sangat konsekuen karena instingnya yang terlalu tajam itu.
“Saya kenal Mahfud sudah lama, dia adalah orang yang sangat konsekuen, dan dia terlalu cepat untuk menyatakan sesuatu. Tapi menurut saya dalam banyak hal dia punya insting yang sangat bagus untuk meluruskan keadaan untuk fight melawan korupsi, untuk menegakkan konstitusi dan sebagainya,” kata Todung saat berbincang dengan Rosianna Silalahi seperti dikutip Holopis.com, Minggu (8/10).
Salah satu yang disorotinya adalah sikap Mahfud MD atas kasus hukum yang menyeret Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan tengah ditangani oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).
Ia menduga bahwa ucapan Mahfud yang mengaku mengetahui informasi SYL telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK adalah sikap yang dijalankan karena instingnya.
Apalagi dikritisi Todung, SYL yang telah ditetapkan sebagai tersangka pada tanggal 26 September 2023 hingga saat ini tak kunjung ditangkap oleh KPK. Kemudian pasca penggeledahan di rumah dinas Menteri Pertanian sejak Kamis (28/9) hingga Jumat (29/9) lalu, dan kedatangan SYL dari Italia pada tanggal 4 Oktober 2023, KPK pun tak melakukan tindakan apa pun kepada kader Partai NasDem itu, misalnya melakukan penjemputan dan penangkapan.
Sehingga ia menganggap adanya kekhawatiran publik bahwa KPK sedang menutup-nutupi sesuatu di balik skandal kasus dugaan tindak pidana korupsi ini sangat wajar sekali. Dan peran Mahfud dalam membuka informasi itu menurutnya sudah benar.
“Nah, kenapa dia melakukan itu sekarang dengan sangat terbuka pada publik, ya kalau ada yang mengatakan bahwa dia mencium ada upaya untuk menutu-nutupi saya kira tidak ada yang salah dengan kecurigaan semacam itu,” ujarnya.
Bahkan kata Todung, rakyat Indonesia patut berutang budi kepada Mahfud MD yang sudah sangat baik menjalankan tugas dan fungsinya sebagai Menko Polhukam.
“Publik perlu tahu apa yang dilakukan oleh KPK dalam pemberantasan korupsi. Dan sebetulnya apa yang dikatakan oleh Menko Polhukam Mahfud MD itu juga sudah beredar di media sosial,” terangnya.
“Dalam konteks ini saya kira Mahfud hanya melakukan pengulangan dan penjustifikasian terhadap apa yang sudah dilakukan oleh KPK. Justru publik utang budi kepada Mahfud,” sambung Todung.
Baca selengkapnya di halaman kedua.