HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh kali ini mengakui kesalahannya atas janji politik yang pernah disampaikannya mengenai pembubaran partai apabila ada kadernya yang ketahuan melakukan korupsi.

Hal ini pun disampaikan Surya Paloh setelah bertubi-tubi mulai dari mantan Menkominfo Johnny G Plate dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo masuk dalam kasus hukum terkait korupsi.

Surya Paloh pun menjilat sendiri pernyataanya dan menyatakan betapa bodohnya dirinya jika sampai menepati omongannya yang terdahulu, apalagi menjelang Pemilu 2024.

“Enggak demikian meaningnya. Enggak ada yang lebih tolol dari ketum partai yang mengatakan kalau ada kader partai yang korupsi partai dibubarkan, bodoh dia,” kata Surya Paloh pada Kamis (5/10) seperti dikutip Holopis.com.

Surya Paloh kemudian berdalih, bahwa arah pembicaraannya saat itu tidak sejalan dengan pemikiran yang ada di dalam dirinya sendiri.

“Itu saya salah karena memang tidak ada itu. Meaningnya bukan begitu. Makna sesungguhnya bukan begitu. Spirit, semangat kita untuk antikorupsi enggak ada artinya kita ini kalau kader kita hanya bisa melakukan perbuatan-perbuatan tercela,” kilahnya.

“Untuk apa kita punya institusi seperti ini?” imbuhnya.

Surya Paloh bahkan berani menjamin tidak ada yang bisa menjamin kader partai untuk tidak melakukan perbuatan tercela. Apalagi jika kader tersebut sebenarnya merupakan penyusup partai.

“Ada kader partai, siapa menjamin kader partai itu, penyusup bisa masuk jadi kader partai kita hari ini. Pun melakukan tindakan tercela,” ucapnya.

Ia pun mengoreksi pernyataannya. Bahwa dia tidak akan membubarkan Nasdem karena ada satu atau dua kader yang melakukan korupsi.

“Pada anak-anak negeri ini yang datang dengan penuh cita-cita, idealisme, pengabdian, berjuang bersama dalam satu partai harus menjadi korban karena satu dua orang yang tidak tepat, itu tidak benar,” pungkasnya.