Sabtu, 21 September 2024
Sabtu, 21 September 2024

Ribuan Rumah di 3 Kabupaten Sulawesi Selatan Terendam Banjir

SULSEL, HOLOPIS. COM – Ribuan rumah yang ada di tiga Kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan terendam banjir akibat tingginya intensitas hujan beberapa hari terakhir.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari jelaskan, tiga Kabupaten yang terdampak fenomena cuaca tersebut di antaranya Kabupaten Wajo, Kabupaten Soppeng, dan Kabupaten Bone.

“Hujan intensitas tinggi yang terjadi di hulu sungai Lajokka, Walennae dan beberapa sungai lainnya memicu Daerah Aliran Sungai (DAS) di sekitarnya meluap. Akibatnya luapan tersebut masuk ke permukimam penduduk, ” jelas Abdul dalam keterangan tertulis, Minggu (29/8).

Abdul juga jelaskan data per sabtu (28/8), 11 kecamatan tercatat terdampak akibat banjir tersebut yaitu Kecamatan Tanasitolo, Kecamatan Tempe, Kecamatan Sajoanging, Kecamatan Pitumpanua, Kecamatan Majauleng, Kecamatan Keera, Kecamatan Penrang, Kecamatan Maniangpajo, Kecamatan Pammana, dan Kecamatan Sabbangparu. Tinggi mata air (TMA) saat kejadian berkisar antara 50 hingga 170 sentimeter.

“5.956 KK atau 19.769 jiwa, 1 KK di antaranya harus mengungsi ke rumah kerabat. Selain itu, banjir merendam 5.607 unit rumah, 1 di antaranya rusak berat dan 5 lainnya rusak ringan. 3.717 hektar sawah dan perkebunan milik warga juga ikut terendam akibat kejadian tersebut, ” jelasnya kembali.

Bencana banjir tersebut kemudian juga berimbas kepada bencana lainnya berupa tanah longsor. Setidaknya ada 2 titik longsor di Kelurahan Maddukkelleng dan 1 titik di Kelurahan Siengkang, Kab. Wajo.

“BPBD bersama pihak terkait sudah melakukan pembersihan material longsor sehingga jalan yang sempat terhambat sudah kembali normal, ” imbuhnya.

Abdul tambahkan, per hari ini, Minggu (29/8) banjir sudah mulai surut namun di Kecamatan Sabbangpura masih banjir akibat adanya kiriman air dari hulu sungai di Kabupaten Soppeng. Seluruh warga yang mengungsi juga sudah kembali ke rumah masing-masing.

“Informasi dari lapangan di Kecamatan Sabbangpura, air setinggi 1 meter masih merendam dan arusnya lumayan deras,” tambahnya.

Sementara itu menurut laporan Yanti, Kepala Bidang Logistik BPBD Kabupaten Soppeng, banjir masih terjadi di wilayahnya hingga saat ini.

“Kemarin sempat surut tapi saat ini hujan mengguyur lagi di wilayah kami, sehingga air kembali naik,” kata Yanti dalam keterangan tertulis, Minggu (29/8).

Sebelumnya dilaporkan luapan Sungai Bunne, Sungai Lajaroko, dan Sungai Walannae menyebabkan banjir di Beberapa Kecamatan pada Sabtu (28/8) pukul 06.30 pagi waktu setempat.

BPBD Kabupaten Soppeng mencatat wilayah yang terdampak meliputi Desa Belo dan Desa Lompulle di Kecamatan Ganra. Selanjutnya Desa Kessing di Kecamatan Donri-Donri, Desa Kebo, Desa Baringeng, dan Desa Paroto di Kecamatan Lilirilau. Kemudian Desan Cinto di Kecamatan Citta dan Desa Panincong di Kecamatan Marioriawa.

Sebanyak kurang lebih 4.014 rumah, 2.530 hektar sawah, dan 6 hektar perkebunan warga tedampak banjir.

BPBD melaporkan pihaknya telah memberikan bantuan logistik kepada warga terdampak berupa air mineral dan mie instan.

“Karena keterbatasan mobilitas, sementara ini kami baru memberikan air mineral dan mie instan untuk warga terdampak,” tambah Yanti.

Dijadwalkan hari ini pemerintah provinsi akan meninjau langsung ke lokasi kejadian guna melihat langsung dampak yang ditimbulkan akibat banjir tersebut untuk menentukan apakah diperlukan penetapan status tanggap darurat.

“Hari ini dari pemerintah Provinsi sudah berkoordinasi untuk meninjau langsung ke lokasi untuk melihat langsung di lapangan sebagai dasar apakah perlu ditetapkan status tanggap darurat,” jelas Yanti.

BPBD Kabupaten Soppeng juga telah menginformasikan peringatan dini kepada camat dan lurah di wilayahnya terkait cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan banjir lebih parah. Peringatan dini tersebut diteruskan kepada warga melalui grup WhatsApp dan juga pengumuman melalui pengeras suara di masjid-masjid.

“Kami bagikan peringatan dini dari BMKG melalui grup WA dan diteruskan biasanya melalui pengumuman di masjid-masjid atau mushollah,” tambahnya.

Selanjutnya di Kabupaten Bone banjir melanda permukiman warga di 8 kecamatan dan berdampak pada kurang lebih 300 KK, Sabtu (28/9).

Laporan Pusdalops BNPB per Minggu (29/8) pukul 11.00 WIB mencatat selain banjir, 2 titik penghubung antar desa terputus akibat adanya tanah longsor.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Perry Warjiyo Kembali Jabat Ketum ISEI

Perry Warjiyo kembali menjabat sebagai Ketua Umum (Ketum) Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) untuk periode 2024-2027. Ia terpilih secara aklamasi dalam Kongres ISEI XXII 2024 yang berlangsung di Surakarta, Jawa Tengah.

Cerita Nur Fatia, Difabel Bergelar Sarjana yang Berhasil Masuk Polisi

Sekolah Polisi Wanita atau Sepolwan Lemdiklat Polri sangat bangga memiliki siswi bernama Nur Fatia Azzahra yang bergelar sarjana psikologi, dengan nilai IPK 3,56.

RESEP : Telur Ceplok Setengah Matang, Nikmat dan Menyehatkan

Meskipun terkesan sederhana, namun telur celpok setengah matang memiliki banyak manfaat baik untuk tubuh. S
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru