HOLOPIS.COM, JAKARTA – Dorna Sports sebagai pihak penyelenggara MotoGP, meminta agar podium sprint race dan podium race dibedakan. Seperti yang sudah dilakukan, pada 14 seri MotoGP 2023 sebelumnya.
Sementara itu pihak MGPA (Mandalika Grand Prix Association) mengatakan, akan Sirkuit Mandalika akan mengadaptasi format podium baru balap sprint sesuai dengan permintaan pihak Dorna.
“Yang sprint race, yang khusus kita baru belajar adalah buat podium seremoninya yang di trek,” ujar Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria dalam keterangannya, Selasa (3/10) seperti dikutip Holopis.com.
“Karena tadinya kan podium biasa yang di atas. Mereka (Dorna) ternyata tidak mau sprint itu pakai podium yang di atas. Jadi MotoGP is MotoGP, yang sprint walaupun masih dalam perhelatan mereka, cuma bukan pakai podium di MotoGP,” sambungnya.
Sebagai informasi bagi Sobat Holopis, sprint race sengaja diselenggarakan oleh Dorna buat menarik animo masyarakat lebih banyak. Sprint race terinspirasi dari format balapan di Formula 1 (F1).
Sprint race digelar di hari Sabtu sebelum sesi balapan utama hari Minggu. Sprint Race tepatnya digelar setelah sesi kualifikasi 1 dan 2 selesai. Dalam sprint race, lap yang harus ditempuh berjumlah setengah dari jumlah lap yang akan digunakan saat sesi balapan utama.
Tapi jumlah lap sprint race tidak selalu persis separuh jumlah lap dari balapan hari Minggu. Misalnya di MotoGP Mandalika 2023, balapan utama hari Minggu diselenggarakan 20 lap, sementara sprint race-nya ada 13 lap.
Sprint race pun akan memperebutkan poin yang bisa jadi tambahan rider di klasemen MotoGP. Namun, poin yang akan diraih turut berjumlah setengah dari poin yang didapat di sesi race.
Pemenang di sprint race akan dapat 12 poin. Peringkat kedua dapat 9 poin dan peringkat ketiga dapat 7 poin. Selanjutnya dari peringkat keempat sampai kesembilan berturut-turut akan dapat 6, 5, 4, 3, 2, 1 poin.