HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo berbicara terkait waktu balik modal Proyek Kereta Cepat Whoosh Indonesia. Dia mengatakan, moda transportasi yang diresmikan baru-baru ini akan balik modal dalam 40 tahun mendatang.

“Kalau proyek seperti ini balik modal bisa 30 sampai 40 tahun. Tidak mungkin proyek seperti ini horizonnya 10 tahun, harus paling tidak 20 tahun ke depan,” jelas Tiko dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (4/10).

Tiko menjelaskan, proyek semacam kereta cepat masuk dalam kategori proyek infrastruktur transportasi dasar. Menurutnya, proyek semacam ini perlu dibangun dengan visi jangka panjang.

Dia mengatakan, hal ini sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut kereta cepat merupakan proyek berorientasi jangka panjang, hingga 40 tahun ke depan.

Diketahui, proyek Kereta Cepat Whoosh ini telah menelan investasi yang terbilang cukup jumbo, yakni hingga US$7,2 miliar, atau setara Rp110,15 triliun.

Nilai investasi tersebut telah mengalami pembengkakan biaya atau cost overrun sebelumnya, yakni sebesar US$1,2 miliar atau setara Rp18,36 triliun. Padahal biaya proyek ini mulanya sebesar US$6 miliar atau Rp91,8 triliun.

Adapun, 60 persen dari pembengkakan biaya atau sekitar US$720 juta atau Rp11 triliun akan dibayarkan oleh konsorsium dari Indonesia. Sementara sisanya sebesar 40 persen atau sekitar US$480 juta atau sekitar Rp7,36 triliun akan dibayarkan oleh konsorsium China.