HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Partai Buruh, Said Iqbal menegaskan bahwa pihaknya tidak akan sudi bekerja sama dengan partai politik pendukung omnibus law UU Cipta Kerja. Bahkan termasuk di dalamnya soal kerja sama politik untuk Pemilu 2024, baik Pilkada, Pileg maupun Pilpres.
“Partai Buruh tidak mungkin tidak mendukung Capres. Yang jelas Partai Buruh Partai Buruh tidak akan berkoalisi dengan partai politik pendukung UU Cipta Kerja,” kata Iqbal dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (2/10).
Sejauh ini, memang belum ada keputusan resmi dari Exco Partai Buruh soal siapa sosok Capres yang akan didukung dalam Pilpres 2024 mendatang. Namun saat ada keputusan final nanti, maka pihaknya hanya akan melakukan kerja sama politik dengan individu Capres dan Cawapresnya saja, bukan dengan partai politik dari koalisi yang mendukung.
“Jadi kalau nanti mendukung salah satu capres maka kampanyenya tidak akan barengan dengan partai-partai itu, walau satu sikap mendukung Capres tersebut. Karena koalisi partai buruh itu dengan personal Capresnya, caranya dengan kontrak politik,” tegasnya.
Hal ini untuk menegaskan posisi dan sikap partai buruh terhadap kontestasi Pemilu 2024 yang notabane akan membutuhkan kerja sama politik.
“Jadi bukan kita dengan Capres dan Parpol digabung-gabung ya,” pungkasnya.
Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa Partai Buruh telah menetapkan sejumlah nama yang akan bakal menjadi calon presiden (bacapres) yang akan dimajukan di Pilpres 2024. Kalangan buruh tersebut mencalonkan nama yang sudah masuk ke dalam bursa capres maupun nama lain yang menjadi alternatif.
Capres Partai Buruh ditetapkan melalui Rakernas dari berbagai provinsi yang dimulai pada Februari tahun ini. Total terdapat 38 provinsi dari seluruh Indonesia yang memilih nama-nama yang ditetapkan sebagai calon alternatif. Provinsi-provinsi tersebut menampung organisasi-organisasi di masing-masing kabupaten dan kota dan struktur serikat buruh di kabupaten kota.
Dari sekian banyak nama yang masuk dan didiskusikan di sampai akar rumput, saat ini sudah mengerucut dan muncul nama baru yang dicalonkan masuk dalam bursa capres dan cawapres yang bakal didukung Partai Buruh.
“Berdasarkan rapat perwakilan akhirnya muncul capres Partai Buruh, yaitu Ganjar Pranowo didukung oleh 12 provinsi, Prabowo Subianto juga didukung oleh 12 provinsi, Said Iqbal 8 provinsi, Najwa Shihab 2 provinsi, Rizal Ramli didukung 2 provinsi, dan Rocky Gerung didukung 2 provinsi,” ujar Presiden Partai Buruh Said Iqbal dalam konferensi pers di Kantor Exco Partai Buruh di Jakarta pada Rabu (13/9).
Sementara, rapat serupa dilakukan untuk memilih nama-nama calon wakil presiden (cawapres). Di antaranya Arsyad Rasyid didukung 14 provinsi, Said Iqbal didukung oleh tujuh provinsi, Mahfud MD dan Najwa Shihab masing-masing didukung oleh tujuh provinsi, Basuki Hadimuljono didukung empat provinsi dan Susi Pudjiastuti didukung dua provinsi.
Nama-nama tersebut muncul, kata Said Iqbal, melalui proses panjang dari rapat presidium hingga masa pencermatan. Adapun proses itu melibatkan organ pendiri, seperti serikat petani, serikat nelayan, hingga organ struktural yang terdiri dari buruh yang masuk dalam keanggotaan di semua provinsi.