HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Umum DPP DPI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri mengingatkan kepada pemerintah untuk mengupayakan agar tidak lagi melakukan impor, khususnya bahan pangan.

“Apa yang telah disampaikan Bung Karno, bahwa dari lidah dan perut rakyat Indonesia tidak boleh terjajah oleh makanan impor. Bisa menjadi bahan otokritik atas praksis ideologi di bidang pangan,” kata Megawati dalam pidatonya di Rapat Kerja Nasional IV PDI Perjuangan di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, seperti dikutip Holopis.com, Jumat (29/9).

Kemudian, Megawati juga mengingatkan tentang amanat Undang-Undang tentang nilai kemanusiaan dan keadilan sosial. Dimana semua harus diejawantahkan oleh pemerintah untuk kepentingan rakyat, termasuk sisi keadilan dan kesejahteraan.

“Kemanusiaan menekankan semangat pembebasan dari segala bentuk penindasan dan penjajahan, sedangkan keadilan sosial mengamanatkan tidak boleh ada kemiskinan dalam buminya Indonesia merdeka,” ujarnya.

Dalam perspektif keadilan dan kesejahteraan ini, Presiden Republik Indonesia kelima ini menekankan bahwa sejatinya para fakir miskin dan anak-anak terlantar tidak boleh ada di Indonesia. Sebab, mereka harus dipelihara dengan baik oleh negara sehingga kondisinya harus bisa lebih baik.

“Ketika kita berulang tahun, saya mengambil tagline adalah, fakir miskin dan anak anak-anak terlantar harus dipelihara oleh negara. Itu adalah ucapan undang-undang Dasar 1945,” ucapnya.

Lalu, Megawati pun menekankan jika ada yang tidak sepakat dengan ucapannya itu, maka sama halnya dengan tidak sepakat dengan apa yang dituliskan di dalam UUD 1945.

“Perspektif ideologi inilah yang harus kembali dibumikan ke dalam prakteknya,” sambung Megawati.

Putri Bung Karno ini mengajak semua stakeholder yang terkait khususnya pemerintah untuk bisa bersama-sama melakukan langkah konkret untuk merealisasikan semangat berdikari, yakni tidak selalu ketergantungan dengan impor komoditi dari negara lain.

“Dengan bantuan ideologis ini dapat dirancang teknokratis dan fokus bagaimana mengurangi ketergantungan kita pada impor kedelai, daging sapi, hortikultura, bawang putih, garam dan lain sebagainya,” tegasnya.

Kunci utama menurut Megawati adalah semangat dan komitmen dari para pimpinan di Indonesia, apakah benar-benar memiliki tekad untuk mengurangi impor hingga meniadakan impor, atau tidak.

“Selama kita semua punya tekad mengurangi impor, maka semua yang diimpor saat ini bisa kita adakan sendiri, karena Indonesia ini adalah diberkahi sebagai sebuah negara yang kaya raya,” tuturnya.

Hadir dalam kegiatan Rakernas tersebut adalah, Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju dari PDIP, termasuk Mensos Tri Rismaharini dan Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas, dan lain sebagainya.