HOLOPIS.COM, JAKARTA – Saat Rusia pertama kali menyerang Ukraina di bulan Februari 2022, Rusia mengklaim bahwa mereka tidak menyerang pemukiman warga tak berdosa, melainkan hanya menargetkan basis-basis militer.

Namun, kenyataan tersebut tidak terbukti dari pengakuan jurnalis korsesponden Eropa dari Al Jazeera English, Stephanie Vaessen saat berada di Ukraina.

Alih-alih hanya menyerang basis militer, Stephanie mengatakan asrama murid di Ukraina juga ikut diserang.

When I was in Kharkiv for example, there was a student dormitory, students officially live there, attacked by missiles, and the whole building was destroyed (Saat saya berada di Kharkiv contohnya, ada asrama murid, murid-murid secara resmi tinggal di situ. Diserang rudal, dan seluruh gedungnya hancur,” jelas Stephanie, dikutip Holopis.com di Bengkel Diplomasi FPCI, Mayapada Tower, Jakarta Selatan, Senin (25/9).

Untungnya, Stephanie mengatakan bahwa murid-murid di asrama itu sudah sekolah melalui daring. Sehingga mereka tidak menjadi korban tak berdosa dari serangan Rusia.

Meski tidak ada korban jiwa dalam penyerangan asrama yang ia saksikan, Stephanie mengatakan bahwa ini menjadi bukti Rusia juga menyerang pemukiman masyarakat.

Gedung pemukiman Ukraina
Gedung pemukiman Ukraina yang diserang Rusia. [Foto: Ist]
“But still it’s clear that this is a civilian target, there was no military inside. I’ve been to this building it was clearly a dormitory (Tetapi ini jelas bahwa targetnya masyarakat, tidak ada militer di dalam. Saya sudah ke gedung itu, dan jelas-jelas asrama),” kata Stephanie.

Sebagian Masyarakat Ukraina Susah Melarikan Diri

Stephanie mengatakan bahwa populasi masyarakat Ukraina tadinya berjumlah 44 juta orang. Sekarang, sekitar 14 juta sudah meninggalkan rumah mereka, ada yang di pengungsian, ada pula yang memencar di sekitar Eropa.

So a lot of people are on the run, basically refugees right now, many in the country, but also in all over Europe (Jadi sekarang banyak warga sedang melarikan diri, pada dasarnya sekarang jadi pengungsi, ada yang masih di dalam negara, ada juga yang di sekitaran Eropa,” jelas Stephanie.

Perlu diketahui, perang Rusia – Ukraina dimulai pada tanggal 24 Februari 2022. Perang itu dinilai sebagai serangan terbesar di negara Eropa sejak Perang Dunia II.