BerandaNewsInternasionalDemi Bertahan Hidup, Warga Ukraina Tetap Ngantor dalam Ketakutan Serangan Rusia

Demi Bertahan Hidup, Warga Ukraina Tetap Ngantor dalam Ketakutan Serangan Rusia

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Perang Rusia vs Ukraina saat ini sudah berjalan hampir 2 tahun. Keputusan Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk melakukan operasi militer total di Ukraina pada Februari 2022 lalu membuat banyak pihak terkejut.

Meski demikian, warga Ukraina yang langsung mengalami serangan di Rusia di lokasi ternyata sudah tidak punya pilihan lain untuk tetap menjalani hidup. Bahkan, sebagian dari mereka sudah tidak sanggup kali untuk menyelamatkan diri ke pengungsian.

Dalam acara diskusi publik Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), jurnalis korsesponden Eropa dari Al Jazeera, Stephanie Vaessen, mengatakan bahwa masyarakat di Ukraina bahkan sampai merasa terlalu lelah untuk pergi ke pengungsian.

Apalagi, perputaran ekonomi terus berlangsung sehingga mereka masih harus bekerja.

Penerbit Iklan Google Adsense

People are so tired, they don’t even go to the shelters anymore, because how can you function, how can you live if you’re in the shelter the whole day (Orang-orang lelah, mereka bahkan tidak ke pengungsian lagi, karena bagaimana mau berkegiatan, dan bagaimana bisa hidup jika ada di pengungsian seharian),” kata Stephanie, dikutip tim Holopis.com di Bengkel Diplomasi FPCI, Mayapada Tower, Jakarta Selatan, Senin (25/9).

Stephanie yang menjadi saksi langsung kehidupan masyarakat di sana selama perang mengatakan bahwa orang-orang masih harus pergi ke kantor. Karena itulah mereka harus bisa istirahat, meskipun dikelilingi situasi yang tidak ideal.

People are working, the economy is working, people go to their offices, so they have to get some sleep, and that’s of course a serious challenge if you’re being under attack all the time (Orang-orang bekerja, ekonomi terus berjalan, orang-orang pergi ke kantor, jadi mereka harus istirahat, dan ini adalah tantangan serius jika sambil selalu diserang),” lanjut Stephanie.

Meski demikian, Stephanie mengakui keberanian masyarakat Ukraina hingga saat ini. Meskipun terus dibombardir Rusia, mereka tidak pantang menyerah dan menolak kalah dengan keadaan.

Sebagai informasi, perang Rusia – Ukraina dimulai pada tanggal 24 Februari 2022. Perang itu dinilai sebagai serangan terbesar di negara Eropa sejak Perang Dunia II.

Temukan kami juga di Google News

Baca Juga :

BERITA LAINNYA

Tega, Israel Serang Tempat Pengungsian dan Bunuh 16 Orang Tak Berdosa

Setidaknya sebanyak 16 orang meninggal dunia akibat serangan Israel di sebuah sekolah yang menjadi tempat penampungan keluarga-keluarga Palestina di Gaza.

Joe Biden Sedang Usaha Perbaiki Image, Setelah Tampil Ngaco di Debat Lawan Donald Trump

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menghadapi momen krusial dalam kampanye pemilihan presiden 2024 setelah penampilan kontroversialnya saat debat melawan Donald Trump...

Joe Biden Ogah Mundur dari Pilpres AS 2024 Meski Ketuaan

Presiden Joe Biden telah menegaskan komitmennya untuk ikut dalam pemilihan presiden tahun 2024, meskipun menemui tantangan terkait performa debatnya dengan Donald Trup yang dianggap lemah.

Prabowo Subianto Apresiasi Dukungan PM Malaysia

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengucapkan terimakasih kepada PM Malaysia Anwar Ibrahim atas dukungan yang diberikan kepada pemerintah Indonesia.

Badai dan Banjir China, Ratusan Ribu Orang Harus Dievakuasi

Wilayah China bagian Timur dilanda badai hujan dan banjir yang mengakibatkan sungai-sungai seperti Yangtze meluap.

UPDATE : Jumlah Korban Tewas Terinjak-Injak di Festival Agama India Jadi 121 Orang

Jumlah Korban tragedi terinjak-injak di India dalam festival keagamaan telah meningkat. Sebanyak 121 orang meninggal dunia di Uttar Pradesh, India utara. Peristiwa tragis ini terjadi selama pertemuan keagamaan Hindu yang sangat padat.
Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024 - 2029
Sudaryono

HOLOPIS FEEDS