HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa hampir seluruh lahan yang ada di Pulau Rempang akan digunakan untuk pembangunan industri termasuk pembangunan Rempang Eco-City.

Dari total 17 ribu hektare area Pulau Rempang, sekitar 8 ribu hektare lahan saja yang bisa dikelola dengan estimasi 2.300 hektare lahan difokuskan kepada kawasan industri.

“Kami laporkan bahwa dari 17.000 hektare areal Pulau Rempang, yang bisa dikelola hanya 7.000 (hektare) lebih hingga 8.000 (hektare), selebihnya hutan lindung,” kata Bahlil dalam keterangannya usai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Jokowi seperti dikutip Holopis.com, Senin (25/9).

Bahlil juga mengakui saat ini pihaknya akan mengejar pembangunan pabrik kaca yang akan dikerjakan oleh anak usaha dari Arta Graha grup milik Tommy Winata.

“Dan kami fokus pada 2.300 hektare tahap awal untuk pembangunan industri yang sudah kami canangkan tersebut untuk membangun ekosistem pabrik kaca dan solar panel,” ujarnya.

Presiden Jokowi pun kemudian memerintahkan seluruh anak buahnya untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Pulau Rempang agar pembangunan bisa segera berjalan.

“Kami diberikan tugas langsung oleh Pak Presiden dan tugas ini sebenarnya sudah terjadi dalam beberapa hari yang lalu untuk menyelesaikan persoalan ini dengan baik dengan melibatkan kementerian lain,” ungkapnya.