HOLOPIS.COM, JAKARTA – Panglima TNI Laksamana Yudo Margono meminta maaf kepada masyarakat atas pernyataannya terkait perintah ‘piting’ pendemo di wilayah Rempang, Kepulauan Riau (Kepri).

Yudo pun awalnya melemparkan permasalahan itu kepada jajarannya yang bertanya saat dirinya memberikan pengarahan mengenai pengamanan Pulau Rempang.

“Kemarin itu saya menjawab pertanyaannya dari Pangdam, saya sampaikan umpama-umpama kan,” kata Yudo dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (20/9).

Yudo kemudian akhirnya meminta maaf karena membuat masyarakat menyalah artikan perintah ‘piting’ tersebut.

Meskipun kemudian mantan Kepala Staf Angkatan Laut itu masih berdalih bahwa maksud dari memiting itu bukan untuk kekerasan karena dirinya sendiri sering melakukan hal tersebut ketika kecil.

“Itu saya nggak tahu karena bahasa saya itu orang ndeso yang biasa mungkin melaksanakan dulu waktu kecil kan sering piting-pitingan dengan teman saya tuh, saya pikir dipiting lebih aman karena memang kita (TNI) tak punya alat,” kilahnya.

Lebih lanjut, Yudo menjelaskan bahwa tidak ada pengerahan pasukan secara khusus untuk mengamankan Pulau Rempang. Dia meminta maaf jika ada masyarakat yang menyalahartikan ucapannya itu.

“Tidak ada saya mengerahkan pasukan karena tidak ada permintaan untuk pengerahan pasukan yang sebanyak itu, kan perumpamaan saja. Tapi kalau pengertian masyarakat lain-lain ya pada kesempatan ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya,” ujarnya.