JAKARTA, HOLOPIS.COM Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Prof Mohammad Mahfud MD menyampaikan, bahwa pihaknya sengaja rutin melakukan jejak pendapat dengan berbagai pihak, mulai dari organisasi kemasyarakatan, akademisi hingga tokoh-tokoh masyarakat.

Dalam dialog yang dilakukan secara virtual, Menko Mahfud ingin mendapatkan masukan dari mereka tentang penanggulangan pandemi Covid-19. Rata-rata kata Mahfud, banyak mereka yang sebenarnya setuju dan mendukung kebijakan pemerintah dalam mengatasi virus korona ini.

“Saya menjadi sangat optimis, sebenarnya ormas-ormas keagamaan, perguruan tinggi, tokoh-tokoh masyarakat yang saya temui (virtual) itu semuanya sama dengan kita, mendukung kebijakan pemerintah,” kata Mahfud dalam dialog yang disiarkan live di channel Youtube TVRI, Rabu (25/8/2021) malam.

Dengan demikian, ia menilai bahwa apa yang dinarasikan di media sosial tentang kontra pemerintah tampaknya tidak terjadi seperti apa yang ia tangkap dari pernyataan-pernyataan dari berbagai pihak itu.

“Jadi tidak seperti yang ada di medsos, kalau medsos kan kontroversi dan mengada-ngada,” imbuhnya.

Mahfud juga menilai bahwa banyak ormas, tokoh agama, akademisi dan lainnya justru menyatakan siap membantu dan dilibatkan secara langsung dalam upaya bersama-sama pemerintah menanggulangi pandemi Covid-19. Hal ini karena mereka melihat bahwa apa yang dilakukan oleh pemerintah sudah on the track.

“Saya melihat semuanya itu bagus yang dilakukan oleh pemerintah, kami ingin diberikan peran apa, apa yang mereka bisa bantu. NU, Muhammadiyah, Walubi dan semuanya lah bilang begitu,” ujarnya.

Pun ada pihak-pihak tertentu yang terus mengkritisi kebijakan pemerintah, Mahfud tetap legowo dan menjadikannya bahan masukan. Namun bagi mereka yang justru mengujarkan kebencian apalagi memembuat atau menyebarkan hoaks, tentu tidak akan digubris oleh pemerintah.

“Kita selalu melakukan setiap hari kontra narasi yang dibuat oleh kantor staf kepresidenan, di-blast oleh BIN, Kominfo dan sebagainya. Memang banyak di medsos itu hoaks, tapi kan banyak juga narasi yang positif,” paparnya.