HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) menanggapi kabar mengenai adanya insiden penamparan yang dilakukan oleh seorang menteri kepada wakil menteri. Di mana dari informasi yang dipublikasikan oleh Alifurrahman S Asyari, wakil menteri yang dimaksud adalah Harvick Hasnul Qolbi dari Kementerian Pertanian.
Ketua Kelompok Substansi Pemberitaan dan Strakom, Setjen Kementan, Arief Cahyono menegaskan, Harvick Hasnul tidak pernah mengikuti rapat di Istana selama 10 hari terakhir.
“Kami sudah cek agenda Wamentan dalam 10 hari terakhir, tidak ada agenda beliau hadir mengikuti Ratas di Istana mewakili Bapak Mentan SYL,” kata Arief dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (18/9).
Arief memastikan bahwa sesuai dengan tata keprotokolan di Kementan, nama Wakil Menteri memang tidak ditugaskan untuk mengantikan rapat..
“Jadi pemberitaan itu tidak benar,” tegasnya.
Sebelumnya, bos Seword Alifurrahman membuat cerita bahwa ada seorang Menteri yang merupakan Capres menampar dan mencekik salah satu Wakil Menteri di Kabinet Indonesia Maju. Bahkan aksi yang diceritakan alumni Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Madura tersebut terjadi saat ada rapat kabinet.
“Di sebuah rapat kabinet yang kemudian membuat salah seorang Capres yang juga masih menjadi Menteri hari ini itu katanya dikabarkan mencekik salah seorang wakil menteri saat rapat, rapat belum mulai, dan sebelumnya katanya ditampar,” kata Alifurrahman di dalam video yang diunggah oleh Seword TV tersebut.
Ia mengaku mendapatkan cerita ini dari salah satu informannya yang merupakan salah satu staf menteri yang hadir di rapat kabinet tersebut. Hanya saja, mulai dari pelaku penamparan, korban penamparan sampai identitas informan yang menjadikan dasar dirinya membuat video tersebut tak disebutkan sama sekali.
“Awalnya cerita ini itu memang saya dapatkan sekitar minggu lalu atau sekitar 10 hari yang lalu, dan saya dapat cerita ini dari informan saya di sana salah satu staf yang juga hadir di rapat tersebut, yang kemudian cerita ini dia bilang bahwa jangan keluar dulu karena ini jadi satu cerita yang mungkin akan diceritakan orang lain,” tandasnya.
Sayangnya, cerita yang belum terkonfirmasi kebenarannya itu sudah ditonton sebanyak lebih dari 156 ribu kali di channel Seword TV yang dikelola oleh Alifurrahman itu.