HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pernyataan Bos Seword mengenai adanya menteri yang menampar seorang wakil menteri dituding hanya sebuah isu yang sengaja diciptakan lawan politik.
Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia, Igor Dirgantara menegaskan, cara yang digunakan founder Seword, Alifurrahman S Asyari hanya berupaya mencari sensasi dengan menimbulkan isu hoaks.
“Ini cara menjegal dan mengalahkan salah satu pihak dengan selalu menyebar fitnah yang menjurus kepada hoax,” kata Igor dalam keterangannya kepada Holopis.com, Senin (18/9).
Igor mencurigai, isu seperti itu sengaja dikeluarkan menjelang Pemilu 2024 oleh lawan politik capres tertentu yang belum tentu kebenarannya.
“Karena pendengung yang senang mewacanakan informasi palsu itu cenderung berasosiasi dengan penyebaran berita yang manipulatif yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya,” tegasnya.
“Kecuali hanya sensasi murahan agar menjadi viral untuk menjatuhkan saingan terkuat yang terafiliasi dengan salah satu capres 2024 junjungannya,” sambungnya.
Sebelumnya, bos Seword Alifurrahman membuat cerita bahwa ada seorang Menteri yang merupakan Capres menampar dan mencekik salah satu Wakil Menteri di Kabinet Indonesia Maju. Bahkan aksi yang diceritakan alumni Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Madura tersebut terjadi saat ada rapat kabinet.
“Di sebuah rapat kabinet yang kemudian membuat salah seorang Capres yang juga masih menjadi Menteri hari ini itu katanya dikabarkan mencekik salah seorang wakil menteri saat rapat, rapat belum mulai, dan sebelumnya katanya ditampar,” kata Alifurrahman di dalam video yang diunggah oleh Seword TV tersebut.
Ia mengaku mendapatkan cerita ini dari salah satu informannya yang merupakan salah satu staf menteri yang hadir di rapat kabinet tersebut. Hanya saja, mulai dari pelaku penamparan, korban penamparan sampai identitas informan yang menjadikan dasar dirinya membuat video tersebut tak disebutkan sama sekali.
“Awalnya cerita ini itu memang saya dapatkan sekitar minggu lalu atau sekitar 10 hari yang lalu, dan saya dapat cerita ini dari informan saya di sana salah satu staf yang juga hadir di rapat tersebut, yang kemudian cerita ini dia bilang bahwa jangan keluar dulu karena ini jadi satu cerita yang mungkin akan diceritakan orang lain,” tandasnya.
Sayangnya, cerita yang belum terkonfirmasi kebenarannya itu sudah ditonton sebanyak 156 ribu kali di channel Seword TV yang dikelola oleh Alifurrahman itu.