HOLOPIS.COM, JAKARTA – Tim kajian API (Advokat Persaudaraan Islam) mengatakan, jika kondisi peradaban politik Indonesia sedang sakit bahkan menuju sakaratul maut.

Hal tersebut dikarenakan, pengakuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mendapatkan informasi intelijen dari BIN dan Baintelkam Polri mengenai daleman Partai Politik.

“Artinya Presiden telah menyalahgunakan institusi negara untuk kepentingan politik dirinya sendiri, sekaligus melakukan pengancaman politik kepada seluruh parpol agar tidak macam-macam karena kartunya dipegang oleh Presiden, yang setiap saat bisa mengkriminalisasi para pengurus parpol tersebut,” jelas tim kajian API dalam ketrangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (17/9).

Selain itu API mengatakan, ancaman kepada paropol – parpol ini jadi sebuah tindakan premanisme yang dilalukan oleh seoran Kepala Negara.

Dan lucunya Parpol-Parpol tersebut justru terkena stockholm syndrome, yaitu merasa diselamatkan oleh Presiden dengan tidak dikriminalisasinya mereka melalui data-data yang dipegang oleh Presiden tersebut.

“Padahal seharusnya mereka menggunakan Hak interpelasinya untuk memakzulkan Presiden, karena telah menyalahgunakan wewenangnya dan mengancam secara terbuka kepada seluruh partai politik,” ujar API.

Penyalahgunaan wewenang dan jabatan, korupsi politik berupa penyalahgunaan wewenang dan jabatan, premanisme politik dengan mengancam secara terbuka terhadap semua lawan politik dan kawan koalisi politik, malah dibangga-banggakan sebagai sebuah kehebatan politik.

“Sakit, sungguh sudah sakit parah perpolitikan di NKRI ini. Tunggulah kehancuran yang akan menimpa bangsa ini,” pungkas API.