HOLOPIS.COM, BANDUNG – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Prof Mohammad Mahfud MD mengakhiri kegiatan di Kota Bandung dengan menggelar diskusi bersama seniman dan budayawan di Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (14/9) malam.
Seniman dan budayawan yang hadir antara lain ; personel grup band legendaris Bimbo; Pimpinan Saung Angklung Udjo, Ega Robot Ethnic Percussion; dan maestro pematung, I Nyoman Nuarta.
Dalam acara yang digelar di Plataran, Bandung ini, lara seniman dan budayawan ini satu persatu menyampaikan pandangannya tentang persoalan kebangsaan saat ini kepada Mahfud MD. Mereka juga mengapresiasi dedikasi Mahfud MD selama ini menjaga NKRI.
Mahfud mengatakan, kegiatan ini sengaja digelar untuk mengetahui gagasan dan pandangan para seniman dan budayawan. Sebab, cara pandang mereka berbeda.
“Selama ini kan kalau forum dialog banyak adu argumen logis, itu terkadang keputusan yang mudah ditulis di atas kertas, saya mencoba tidak hanya pendekatan logis tapi pendekatan rasa,” ujar Mahfud yang dikenal dengan seniman dan budayawan nasional ini.
Mahfud mencatat sejumlah poin penting. Salah satunya soal penyelesaian masalah yang harus dilakukan tidak hanya dengan pikiran semata. Seniman dan budayawan Jabar mendorong agar turut memperhatikan hati nurani.
Selain itu, para seniman dan budayawan Jabar juga mendorong agar Mahfud MD agar tetap memperhatikan character building bangsa. Hal itu sudah sering disampaikan presiden Indonesia yang pertama, yaitu Bung Karno.
“Dengan mempertemukan hati nurani dengan publik, bukan otak semata. Common sense dengan logika yang tajam,” katanya.
Forum serupa, tambah Mahfud, akan rutin digelar di daerah lain. Dengan diskusi bareng seniman dan budayawan, dia dapat prespektif lain di luar diskusi ilmiah.
“Akan saya mulai setiap kunjung satu tempat. Kalau pagi diskusi ilmiah kebijakan, malam bertemu dengan para seniman,” tuturnya sembari menepis pertemuannya dengan para seniman dan budayawan berkaitan dengan Pilpres 2024.
Sementara itu, Taufik Hidayat dari Saung Udjo mengaku mengagumi Mahfud dari track recordnya. Yang mana ia menyebut sosok Mahfud MD sangat jujur dan bersih dari perkara pelanggaran hukum.
“Pak Mahfud ini punya nyali dan berani karena dia jujur dan bersih. Menurut saya Indonesia perlu beliau,” tuturnya.
Sedangkan Ceu Popon, mengaku kaget ketika diundang untuk berdiskusi bersama Menko Polhukam. Sebab, selama ini ia hanya melihat tokoh asal Madura itu di balik layar saja, sementara saat ini bisa bersua secara langsung.
“Biasanya lihat Pak Mahfud hanya di TV, di sosmed, beliau sangat hebat. Dan sekarang ketemu langsung, meleleh dong. Hatur nuhun sudah bisa diundang. Sehat selalu Pak Mahfud,” doa Ceu Popon.
Ega dari Robot Ethnic Percussion juga kagum dengan keberanian mantan Ketua Mahkamah awak Konstitusi (MK) ini. Sehingga ia pun menyampaikan rasa terima kasih atas dedikasi Mahfud MD selama ini untuk Indonesia.
“Bapak wanian (berani), paling berani Pak maksudnya. Terima kasih Pak. Indonesia harus punya orang yang paham dengan apa yang diucapkan dengan apa yang terjadi,” pujinya.
Lalu, ia pun menitipkan harapan besar bagi pegiat seni tentang kelestarian seni tradisional kepada Mahfud dalam kesempatan itu. Sebab, dirasa selama ini, semakin lama semakin kesenian tradisional tampaknya semakin menuju ke arah kepunahan karena faktor sistem yang ada.
“Saya sedih. Pelajaran kesenian kalah sama pelajaran lain. Kesenian hanya ekstrakulikuler. Mestinya masuk kurikulum sebagao pelajaran serius,” tegasnya.
I Nyoman Nuarta juga mengaku mengagumi sosok Mahfud. Nyoman Nuarta menilai Mahfud tipikal pemimpin yang tegas, berani, dan jujur. Pematung tersohor yang membuat Garuda Wisnu Kencana (GWK) menilai Mahfud merupakan satu-satunya pemimpin yang tampil amat berani.
“Saya yakin orang baik ketemu orang baik, itu saja. Rasanya Pak Mahfud satu-satunya pemimpin yang berani lurus. Mudah-mudahan kelak pemimpin yang akan datang seperti itu, hentikan politik warna itu. Kita ini sudah menjadi satu,” harapnya.