HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Jokowi menyoroti permasalahan over kapasitas penjara yang belum bisa diselesaikan sampai dengan saat ini.
Dalam pembukaan rapat terbatas mengenai penanganan permasalahan narkoba di Indonesia, Jokowi mengakui bahwa permasalahan narkoba menjadi penyebab utamanya over kapasitas di seluruh penjara Indonesia.
“Hal ini juga menyebabkan over kapasitas di lapas kita. Oleh sebab itu saya ingin mengajak semua untuk mencari sebuah lompatan terobosan agar kejahatan luar biasa ini bisa kita kurangi kita selesaikan dengan baik,” kata Jokowi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (11/9).
Jokowi kemudian mengungkapkan, dirinya telah menerima masukan agar TNI dilibatkan dalam permasalahan over kapasitas tersebut.
Pelibatan tersebut adalah dengan menggunakan fasilitas penjara yang ada di setiap Rindam dipergunakan untuk menampung para tahanan kasus narkoba.
“Mengenai rehabilitasi pada pelaku karena di lapas juga penuh, kemarin ada usulan dari Pangdam untuk bisa dilakukan di rindam di setiap kota kita punya kapasitas kurang lebih 500 an yang bisa di ditempati,” ungkapnya.
Jokowi kemudian menambahkan, usulan tersebut rencananya akan diuji coba terlebih dahulu di beberapa tempat sembari melihat efektivitasnya.
“Ini secara saya kira agar kita fokus saya ingin nanti juga memutuskan kita dikerjakan, nggak di semua provinsi dulu lah, mungkin 5 besar, provinsi 5 besar yang narkobanya paling tinggi. Kita fokuskan di situ,” ujarnya.
“Atau 10 besar, tapi nanti kita putuskan setelah kita berbicara di sini,” sambungnya.