Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengantongi temuan adanya transaksi keuangan Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi yang tak biasa. Dugaan transaksi keuangan tak wajar alias mencurigakan itu lantas dikonfirmasi lembaga antikorupsi terhadap Arinal saat klarifikasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada Jumat (1/9).

“Yang Gubernur ini ada beberapa transaksi yang kita mintai klarifikasi. Nah hari Jumat kemarin beliau kita undang kita klarifikasi beberapa transaksi ini dari siapa,” ucap
Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan, di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Jakarta, seperti dikutip Holopis.com, Selasa (5/9).

Dikatakan Pahala, beberapa hal yang ditanyakan Direktorat Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK. Di antaranya tentang penerimaan maupun aset yang dianggap tak lazim milik Arinal.

Saat ini Pahala enggan mengungkap secara detail terkait nilai transaksi tersebut. Yang jelas, kata Pahala, berdasarkan temuan dugaan terkait penerimaan yang nilainya signifikan.

“Sedang dianalisis hasilnya. Tapi kalau sampai diundang ke sini signifikan lah. Ya kira-kira apa lah LHKPN kalau dipanggil gitu. Kalau pengeluaran kan ngga pernah kita panggil. Penerimaan,” ungkap Pahala.

Pahala tak menampik permintaan keterangan Arinal ini juga karena dia sempat viral di media sosial. Penyebabnya, karena jalan rusak di provinsi Lampung yang terekspose saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan. Selain itu, pemeriksaan ini juga satu rangkaian dengan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Lampung Reihana Wijayanto dan Wakil Gubernur Lampung Chusnia Chalim.

“Oh iya terusan dari itu. Masyarakat kan juga minta Lampung, makanya dari Dinkes naik ke Wagub terus Gubernur. Yang jelas kita undang (Gubernur Lampung) klarifikasi beberapa Penerimaan,” ucap Pahala.

Merujuk LHKPN yang dilaporkan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi pada 28 Maret 2023 atau laporan periodik 2022, hartanya tercatat senilai Rp 23.243.777.572. Jumlah tersebut terdiri atas harta bergerak dan tak bergerak.

Di antaranya berupa tujuh lahan dan bangunan di Kota Bandar Lampung, Kota Lampung Selatan, Kota Bogor, Kota Tangerang, Kota Sleman dan Kota Lampung Tengah dengan total senilai Rp 7.533.195.000. Arinal juga tercatat memiliki sejumlah kendaraan roda empat dengan total senilai Rp 494.627.000.

Politikus Partai Golkar ini juga tercatat memiliki harta bergerak lainnya sebesar Rp 320.186.200 serta kas dan setara kas senilai Rp 14.910.660.708. Dalam laporannya, Arinal mengklaim memiliki hutang Rp 14.891.336.