Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Solidaritas Indonesia (SPI), Grace Natalie memberikan sindiran atas dinamika politik yang terjadi hari ini.

Dimana Anies Baswedan memilih berduet dengan Muhaimin Iskandar dengan memilih meninggalkan janji manis politiknya kepada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“Yang sudah meminang pakai surat ditulis tangan, bisa tiba-tiba menikung dan meninggalkan,” kata Grace dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (2/9).

Kemudian, Grace juga menyinggung ketua umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang memilih meninggalkan Prabowo Subianto.

“Yang sudah ikut deklarasi dukungan capres, bisa tiba-tiba jadi cawapres dari capres lain,” ujarnya.

Menurut Grace, dinamika politik itu adalah bagian dari konsekuensi demokrasi. Apalagi di situasi yang masih cukup jauh dengan batas maksimal pendaftaran Capres-Cawapres di KPU bulan Oktober 2023 nanti, tentu kondisi politik akan masih sangat dinamis.

“Yah begitulah, memang masih cair situasinya,” ucapnya.

Oleh sebab itu, ia menyampaikan kepada semua pihak agar tidak mudah melakukan gerakan politik yang fanatis, sebab kemungkinan besar adanya kejutan-kejutan baru bisa saja terjadi.

“Makanya ojo kesusu (jangan buru-buru -red). tidak usah buru-buru. Mari kita nantikan kejutan selanjutnya,” imbuh Grace.

Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa DPP PSI saat ini sudah menyatakan mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon Presiden. Hanya saja, dukungan itu masih sebatas non formal, belum ada perjanjian politik yang konkret.

Sementara itu, PSI pun belum bersedia menyatakan diri mencabut dukungan politik mereka kepada Ganjar Pranowo sebagai bakal Calon Presiden, sekalipun ada tensi yang kurang baik antara PSI dengan PDIP sebagai partai asal dan pengusung Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024.